Sinabung Masih akan Erupsi Lagi

Sinabung Masih akan Erupsi Lagi

Sekolah Libur, BNPB Bagi 100 Ribu Masker JAKARTA - Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, makin tidak menentu. Beberapa hari terakhir, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat jika Sinabung berkali-kali mengalami erupsi. Termasuk erupsi yang terjadi seharian kemarin. Data PVMBG yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan jika dua hari terakhir hingga kemarin sore Sinabung erupsi lebih dari 18 kali. “Erupsi-erupsi tersebut selalu disertai luncuran awan panas yang mengarah hingga dua kilometer ke selatan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta kemarin. Rata-rata, erupsi berlangsung selama empat sampai lima menit. Selain menghasilkan awan panas, Sinabung menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter. PVMBG memperkirakan erupsi akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu ditandai dari sejumlah kejadian gempa. Kemarin misalnya, terjadi 10 kali gempa hybrid, tremor menerus, 38 kali guguran, dan gempa vulkanik. Hingga saat ini, lanjut Sutopo, tidak ada korban jiwa akibat letusan Sinabung. “Kami telah membagikan 100 ribu masker untuk warga dan pengungsi di sekitar gunung Sinabung,” lanjut peneliti senior BPPT itu. untuk mengurangi dampak letusan, abu vulkanik dibersihkan dengan penyiraman rutin tiga kali sehari. Selain itu, Pemkab Karo juga meliburkan sejumlah sekolah yang terdampak abu vulkanik. “Kemungkinan proses belajar mengajar akan dipindahkan ke lokasi yang aman untuk sementara waktu,” tuturnya. Saat ini, Pemkab Karo telah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 18 Oktober mendatang. status tersebut berpeluang diperpanjang, karena jumlah pengungsi yang bertahan di kantong-kantong pengungsian masih banyak. Mereka memerlukan penanganan darurat. BNPB mencatat jumlah pengungsi saat ini mencapai 3.287 jiwa atau 1.019 KK yang tersebar di 16 titik. Sementara, masih ada 6.179 jiwa (2.053 KK) yang tinggal di hunian sementara yang disewa oleh pemerintah. Mereka adalah warga desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kutatonggal, Gamber, Berastepu, dan Gurukinayan. Untuk keperluan sewa rumah plus lahan pertanian tersebut, BNPB mengucurkan dana siap pakai Rp 10,3 miliar. Khusus untuk warga desa Sukameriah, Simacem, dan Bekerah akan segera direlokasi begitu lahannya siap. “Relokasi bagi pengungsi masih dalam proses perijinan lahan relokasi,” tambahnya. (byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: