Tradisi Berbagi

Tradisi Berbagi

Tradisi bisa lestari karena adanya kesadaran masyarakat untuk mengamalkannya sebagai rutinitas. Terutama tradisi yang memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan keyakinan. Prinsip inilah yang selalu dijaga Pondok Pesantren (Pontren) Al Mizan, Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, yang aktif mentradisikan kebiasan masa lalu. SEPERTI yang dilakukan kemarin (11/9). Ribuan jamaah memadati prosesi Syawalan di Pondok Pesantren (Pontren) Al Mizan, Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi. Mereka berebut sajian hasil bumi mulai dari bauh-buahan, sayur mayur, makanan tradisional seperti leupeut dan koci, hingga uang koin logam, menjadi buruan ratusan Jamiyah Akar Djati sewilayah III Cirebon dan keluarga santri Al Mizan. Guna mengantisipasi kericuhan saat berebut hasil bumi, penyelenggara mengambil langkah antisipiatif pra pembagian hasil bumi. Sajian tidak ditaruh di suatu tempat untuk diperebutkan oleh jamaah, tetapi disimpan di depan mimbar dan dibagikan kepada jamaah per shaf. Sisanya, dilemparkan ke arah kerumunan jamaah oleh penyelenggara atau dengan cara disawerkan. Kontan, perebutan saweran tidak luput dari perebutan para jamaah yang ingin mendapatkan jatah lebih dari hasil bumi yang disediakan penyelenggara. Ketua Yayasan Al Mizan, Zaenal Muhyidin SAg menjelaskan, ritual Syawalan di Pontren Al Mizan memang dari dulu rutin menggelar acara pembagian hasil bumi kepada para jamaah dan santri. “Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa berbagi antara pengelola pontren dengan para jamaah. Untuk menghindari kericuhan, kami bagikan dengan cara per shaf kepada jamaah yang sudah berbaris di depan mimbar,” ujarnya. Usai pembagian saweran, ratusan jamaah dengan khusyuk mendengarkan tausiyah yang disampaikan pengasuh Pontren Al Mizan KH Maman Imanulhaq Faqieh dan ditutup dengan acara salam-salaman antara pengurus pontren dengan jamaah. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: