Hat-trick Gagal Owi/Butet di Denmark

Hat-trick Gagal Owi/Butet di Denmark

ODENSE - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mencapai final Denmark Open Super Series Premier tiga kali beruntun. Sayangnya, sejak tahun 2012, Tontowi/Liliyana tak mengakhirinya dengan kemenangan. Begitu pula yang terjadi pada final tadi malam WIB. Pada partai puncak yang berlangsung di Odense Sports Park, Owi/Butet -sapaan Tontowi/Liliyana- dikalahkan musuh bebuyutan mereka asal Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin. Owi/Butet menyerah 20-22, 15-21 dalam pertarungan berdurasi 43 menit. \"Pasangan Tiongkok mengubah strategi permainan saat kami unggul 12-7 (game pertama), kami tak siap dengan perubahan ini. Kami tetap berusaha dan bisa mengimbangi saat kedudukan 20-20, namun di poin kritis ini kami justru membuat dua kesalahan yang tidak perlu. Padahal kemenangan di game pertama sangat penting,\" kata Butet. Pada game kedua, mereka juga kesulitan untuk mengejar perolehan skor lawan yang sudah unggul jauh. Owi/Butet pun gagal mengulangi kemenangan mudah di Asian Games 2014 atas lawan yang sama. \"Namun, saat itu keadaannya berbeda. Selain faktor angin, Xu/Ma kala itu seperti under pressure, kali ini mereka lebih rileks,\" lanjutnya. Faktor mental juga sangat berpengaruh di final. Owi/Butet yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final, mengatakan ada sedikit tekanan dengan menjadi satu-satunya harapan untuk membawa pulang gelar. Hal ini dikarenakan keduanya tentu ingin memberikan yang terbaik untuk Merah Putih. Peraih gelar hat-trick di All England 2012, 2013 dan 2014 ini juga mengatakan bahwa persiapan yang cukup singkat jelang terbang ke Odense menjadi salah satu faktor penentu. Tontowi/Liliyana pun bersyukur dengan pencapaian mereka ke partai puncak, meskipun diakui mereka bahwa ada rasa penasaran setelah tiga kali menjajaki final di turnamen ini namun belum berhasil membawa pulang medali emas. \"Tetap semangat untuk Tontowi/Liliyana, meskipun belum berhasil menjadi juara, saya yakin kalian pasti sudah berusaha yang terbaik. Jadikan kekalahan ini sebagai bahan introspeksi diri jelang turnamen selanjutnya yaitu French Open Super Series 2014. Semoga tim Indonesia dapat meraih hasil yang lebih baik lagi di Paris,\" ujar Gita Wirjawan, ketua umum PP PBSI melalui rilis PBSI. (dra/ady)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: