Rotasi Mulus Enrique

Rotasi Mulus Enrique

3 Barcelona v Ajax 1   BARCELONA - Gol dan istirahat. Itulah yang dialami Lionel Messi dan Neymar ketika ikut menyumbang satu gol dalam kemenangan 3-1 Barcelona atas Ajax Amsterdam pada matchday ketiga Grup F Liga Champions di Estadio Nou Camp, Rabu (22/10) dini hari WIB. Luis Enrique pun merotasi keduanya agar makin kuat ketika menyambangi markas Real Madrid, dalam El Clasico, Sabtu (25/10). Ya, bagi Barcelona, laga melawan de Godenzonen -julukan Ajax- kali ini memang bukan hanya sekadar pertandingan untuk menebus tiga poin yang hilang, dalam kekalahan 2-3 dari tuan rumah Paris Saint-Germain (PSG) pada matchday kedua (30/9). Ini juga bukan sekadar memenangkan laga demi merebut satu tiket lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Tapi, dampak dari laga di Nou Camp, Rabu (22/10) dini hari WIB, yang akhirnya dimenangkan oleh Barca dengan skor 3-1 ini adalah memiliki modal positif jelang El Clasico melawan Real Madrid. Hal tersebut secara gamblang terlihat dalam taktik permainan yang diinstruksikan olehnrique saat menghancurkan Ajax. Intinya adalah, mengurung pertahanan tim tamu sejak peluit awal dibunyikan guna mencari gol cepat. Jika strategi itu berjalan lancar, maka rencana selanjutnya adalah merotasi pilar kunci. Neymar membuka keunggulan saat pertandingan baru berjalan tujuh menit usai menerima assist Messi. Pada menit ke-24, giliran King Leo -julukan Messi- yang menjebol gawang Jasper Cillessen lewat umpan Andres Iniesta. Melihat pasukannya unggul 2-0 dan tampil nyaman di babak pertama, Enrique pun melakukan langkah berikut pada strateginya. Yakni merotasi para pemain kunci agar bugar saat melawan Madrid. Sandro Ramirez menggantikan Neymar pada menit ke-62. Empat menit berselang, Munir El Haddadi men-slot posisi Messi. Pada 10 menit kemudian, giliran Iniesta ditarik guna memberi jalan pada Rafinha. Tapi, ditariknya tiga pilar kunci ini sempat membuat tuan rumah hilang keseimbangan. Buktinya, Anwar El Ghazi mampu memperkecil ketinggalan Ajax dua menit jelang waktu normal usai. Namun dua pemain pengganti  Barca mampu membayar tuntas kepercayaan sang pelatih. Pada menit ke-94, assist Rafinha mampu dikonversi jadi gol oleh Ramirez guna menutup laga dengan keunggulan 3-1. Sudah jelas bahwa kemenangan atas Ajax kali ini ditentukan taktik jitu Enrique dan mampu dilaksanakan dengan baik oleh seluruh armadanya, dengan otak permainan pada tiga pilar yang dirotasi (Messi, Neymar, Iniesta). Bagi King Leo, ini sekaligus menepis isu yang mengatakan dirinya ogah ditarik keluar oleh Enrique ketika mengatasi Eibar 3-0 akhir pekan lalu. Dikutip El Mundo Deportivo, sebenarnya Messi ingin mengurangi bebannya (hanya kurang satu gol saja) untuk memecahkan rekor top scorer La Liga sepanjang masa, Telmo Zarra, di laga kontra Eibar. Agar dirinya lebih fokus menghadapi Madrid. ”Saya dengar isu itu. Dia (Enrique) adalah pelatihnya dan ketika dia menarik saya, itu sama sekali bukan masalah,” semprot Messi seusai laga kepada TV3. ”Rekor kurang penting. Yang terpenting adalah kami bermain bagus dan menang,” tandas Messi. ”Kami sangat gembira untuk menyambut laga Sabtu (vs Madrid). Untuk saat ini kami perlu beristirahat dan bersiap-siap,” timpal Neymar. Lucunya, Enrique menepis rotasi ini demi mempersiapkan diri menghadapi El Real. ”Saya tak memikirkan Madrid karena cuma laga liga. Sepak bola adalah risiko berkelanjutan dan saya tak merasa mengambil terlalu banyak risiko. Saya melakukan itu karena ini yang terbaik. Kadang berjalan lancar, kadang tidak. Saya akan melakukan itu lagi dan percaya seluruh pemain. Kemudian, segalanya bergantung pada bagaimana tim mengatasi situasi yang terjadi di lapangan,” kata Enrique berkilah. (sbn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: