Jelang Musim Hujan, Pedagang Cemas

Jelang Musim Hujan, Pedagang Cemas

CIREBON- Menjelang musim hujan, para pedagang Pasar Darurat Jagasatrumulai harap-harap cemas. Mereka khawatir pasar darurat yang berlokasi di eks terminal elf Dukuhsemar itu tenggelam oleh banjir. “Kita khawatir, hujan sedikit saja sudah becek. Apalagi nanti bagaimana kalau terus-terusan hujan, bisa banjir dan kita gak bisa jualan,” ungkap salah seorang pedagang buah, Tabah, Jumat lalu (31/10). Dikatakan, kekhawatiran itu muncul lantaran area pasar darurat tidak memiliki saluran pembuangan air hujan. PD Pasar hanya memasang pipa saluran air di emperan atap, dan air hujan dibuang langsung ke tanah. Sementara ini, pedagang memasang spanduk untuk menahan air hujan membasahi barang dagangan. “Kita bukan satu dua bulan tinggal di pasar darurat, saya harap ini ada pembuatan saluran air hujan,” ujarnya. Tak hanya itu, ia mengatakan area eks terminal elf dikenal rawan banjir sebelum ditempati sebagai pasar darurat. Sehingga dengan adanya bangunan pasar dikhawatirkan air hujan bisa menggenangi area pasar. “Di sini tuh sebelum ada pasar suka banjir. Apalagi sekarang dengan adanya bangunan pasar, air hujan itu mau lari ke mana kalau tidak ada saluran. Kita sangat takut terjadi banjir,” terangnya. Pedagang lainnya, Dedi Suryadi, juga khawatir jikalau musim hujan tiba lokasi pasar akan becek. Sehingga para pembeli ogah masuk ke pasar, dan bisa membuat pasar tambah sepi. “Ya takutnya lokasi jadi becek, pengunjung jadi malas belanja,” ungkapnya. Ia pun meminta kepada pejabat pemerintah kota agar bisa meninjau langsung lokasi pasar darurat tersebut. “Pemda jangan diam saja, coba cek ke lapangan supaya tahu kondisinya seperti apa, layak atau tidak? Kalau mereka mau turun kan ada solusi untuk mengatasi ini. Kita jelas resah karena pasar tidak ada saluran air, apalagi kalau hujan nanti terus menerus, mau bagaimana kita berdagang,” terangnya. Walaupun demikian, ada pedagang berpendapat bahwa kondisi itu wajar karena berada di pasar darurat. “Ya wajar, kondisinya seperti itu (becek dan bocor, red), ini kan di pasar darurat,” ucap Aef Saefudin, salah seorang pedagang lainnya. Namun, ia juga mengeluhkan karena tidak adanya saluran air di area pasar. “Antisipasi bagaimana nanti, untuk saluran air hujan nanti harus dibuatkan. Karena air hujan itu langsung dibuang ke lokasi pasar tanpa ada salurannya,” tuntasnya. Terpisah Kepala Pasar Jagasatru, Sugandi, mengakui dibutuhkan saluran air agar kondisi pasar darurat tidak terendam banjir saat musim hujan. Dikatakan dia, saat ini pihaknya sedang melakukan kajian untuk pembuatan saluran air hujan. “Kita akan lihat dulu kondisi bagaimana saat hujan,” katanya. Namun demikian, Sugandi menyebutkan dirinya sudah menyiapkan rencana peembangunan saluran air hujan, di area sekitar jalan untuk kemudian air hujan itu diarahkan ke sungai. “Sejauh ini rencannya memang akan kita buatkan saluran air hujan di dekat jalan, kemudian air diarahkan ke sungai. Di samping itu kita juga siapkan pipa paralon dari atap agar air hujan juga dibuang ke sungai,” terangnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: