Tetap Incar Tiga Besar

Tetap Incar Tiga Besar

0 AC Milan v Palermo 2   PALERMO - Perfrorma AC Milan di pentas Serie-A Italia terus menurun dalam tiga pekan terakhir. Terbaru, I Rossoneri -julukan AC Milan- bahkan harus keluar San Siro dengan kepala tertunduk setelah dipermalukan tim tamu Palermo 0-2 (0-2) dalam giornata (pekan) ke-10 kemarin (3/11) dini hari WIB. Kendati menguasai 62 persen jalannya pertandingan dan sukses melakukan 12 tembakan ke arah gawang lawan, Milan yang datang dengan kepercayaan diri tinggi, malah menelan pil pahit. Lebih-lebih setelah Cristian Zapata, bek Milan, menjebol gawang mereka sendiri di menit ke-23. Aksi gol bunuh diri Zapata itu langsung melambungkan kepercayaan diri tim tamu. Buktinya, tiga menit berselang, Rosanero -julukan Palermo- berhasil menggandakan keunggulan mereka lewat gol striker Paulo Dybala. Kekalahan tersebut seperti tamparan hebat bagi Pippo, sapaan akrab Pelatih Milan, Filippo Inzaghi. \"Jujur, saya sangat menyesal karena kekalahan ini harus terjadi di depan fans kami sendiri,\" ujar Pippo dalam konferensi pers setelah laga. \"Saya minta maaf kami baru saja mengambil langkah mundur dan saya berharap para pemain tidak kehilangan kepercayaan diri mereka,\" ucapnya seperti dikutip dari Football Italia. Kekalahan tersebut sekaligus menguburkan ambisi Milan untuk bersaing di papan atas klasemen sementara dengan terjerambab di posisi tujuh klalsemen. Namun, Pippo menyebutkan bahwa mereka akan beursaha bangkit untuk meraih hasil maksimal di laga berikutnya dan bisa meraih posisi tiga besar Serie-A. \"Ini adalah sepak bola, dan semua bisa saja terjadi,\" ungkapanya. \"Sampai kemarin, orang-orang mengatakan bahwa Milan adalah salah satu tim terbaik di musim ini. Dan, saya kira, satu kekalahan tidak pantas menjadi landasan untuk mengubah penilaian itu,\" ujar mantan legenda Milan dan Juventus itu. Menurutnya, para pemain sejatinya telah memberikan penampilan terbaik mereka sepanjang pertandingan. Hanya saja, Pippo menyebutkan bahwa dengan bermain bagus saja tidak cukup. \"Konsekuensinya, posisi kami di klasemen telah melorot. Tapi, sepak bola mengajar kita banyak hal, dan membutuhkan waktu untuk mengangkat diri lagi. Bagi saya, ini bukan hal yang dramatis,\" ujar Pippo. Nah, untuk menjaga kepercayaan diri pemainnya agar tidak luntur, Pippo langsung dengan tegas menyatakan bahwa dia lah yang bertanggungjawab penuh atas kekalahan tersebut. Artinya, pelatih berusia 41 tahun itu yang akan menerima semua kritikan dan hinaan atas kekalahan tersebut. \"Sangat mudah untuk menyalahkan mereka (pemain, red) ketika kalah. Tapi, saya tidak ingin melakukan itu,\" katanya. \"Seorang pelatih yang baik adalah orang yang menyadari apa yang dia bisa melakukannya lebih baik, dan ketika tim Anda kalah, maka yang bertanggungjawab adalah pelatih,\" tegasnya. Presiden Milan, Silvio Berlusconi yang menyaksikan laga dari tribun ikut berkomentar. Mantan perdana menteri Italia tersebut lebih menyoroti buruknya kinerja bomber Milan. Itu bisa dimaklumi lantaran dalam tiga laga terakhir belum ada striker Milan yang mencetak gol. Berlusconi pun memberikan saran kepada pemain depan agar mereka tidak meniru gaya Mario Balotelli, mantan bomber Milan yang sudah dilepas ke Liverpool. ”Untuk mencetak gol, Anda harus berada di kotak penalti. Ketika menghadapi Cagliari (pekan lalu), kami tak memiliki satu pun kesempatan untuk melepaskan tembakan dari kotak penalti,” cetus Berlusconi kepada 101Great Goals. ”Saran saya, jangan meniru Balotelli. Untuk mencetak gol, pemain harus sering berada di kotak penalti,” tandasnya. (dik/c9/bas)         (dik)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: