Calhaj Didominasi Ibu Rumah Tangga
MAJALENGKA - Setelah menempuh tahapan dalam peragaan manasik masal, akhirnya para calon jamaah haji (calhaj) Kabupaten Majalengka resmi dilepas ke Tanah Suci, kemarin (4/10). Bertempat di Gedung Islamic Center Kabupaten Majalengka, Jl Siti Armilah, Wakil Bupati Majalengka, DR H Karna Sobahi MMPd, secara langsung melepas para jamaah. Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, H Surahman, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka, Drs H Mohammad Atthoillah MAg, perwakilan KBIH, para pejabat struktural, serta seluruh calhaj 2011 di Kabupaten Majalengka. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Majalengka, Drs H Mohammad Atthoillah Mag, mengatakan, pelaksanaan ibadah haji merupakan program nasional. Untuk menyukseskannya, Pemkab Majalengka berkewajiban menyelenggarakan manasik dan perlindungan sesuai UU Nomor 13/2008 tentang Ibadah Haji dan Umroh. Dikatakannya, tahapan pembinaan para calhaj di Kabupaten Majalengka pada 2011 ini sudah dilakukan sebanyak 11 kali di tingkat bawah (dasar), serta empat kali di tingkat kabupaten. “Pada dasarnya pembinaan calhaj yang kami lakukan adalah agar mereka mandiri,” ujarnya. Pria berkacamata ini menambahkan, pemberangkatan para calhaj ke Arab Saudi sebetulnya sudah dimulai pada 2 Oktober 2011. Untuk calhaj Kabupaten Majalengka sendiri, kata dia, dari sistem pengloteran pemerintah pusat diputuskan berangkat pada 23 Oktober 2011. Jumlah kolter yang diterima Kemenag Kabupaten Majalengka diputuskan bahwa calhaj Majalengka masuk dalam pembagian empat kloter, yakni 59, 60, 80, dan 85. Diterangkan Atthoillah, jumlah calhaj Kabupaten Majalengka secara keseluruhan yang berangkat di empat kloter itu sebanyak 1.126 orang. Bagi para calhaj yang masuk dalam kloter 59 dan 60, berangkat pada 23 Oktober diterima di Asrama Haji Bekasi pukul 10.00 dan 12.00 WIB dengan jumlah jamaah sebanyak 288 orang. Untuk kloter 80 diberangkatkan pada 29 Oktober dengan jumlah jamaah sebanyak 191 orang. Untuk kloter 85 diberangkatkan pada 31 Oktober dengan jumlah jamaah sebanyak 5 orang sekaligus kloter terakhir Majalengka. Tentang klasifikasi jumlah calhaj di Kabupaten Majalengka sebanyak 1.126 orang, Atthoillah menerangkan, untuk calhaj jenis kelamin pria totalnya ada 523 orang dan wanita sebanyak 603 orang. Dari jenjang pendidikan, lanjutnya, ada 627 calhaj lulusan SD, lulusan SMP sebanyak 112 orang, lulusan SMA ada 189 orang, Sarjana Muda 60 orang, S-1 117 orang, dan S-2 21 orang. ”Sedangkan Berdasarkan riwayat pekerjaan, calhaj dari kalangan PNS ada 157 orang, TNI-Polri sebanyak 9 orang, BUMN 15 orang, swasta 29 orang, petani 162 orang, pedagang 234 orang, ibu rumah tangga 444 orang, pelajar dan mahasiswa 5 orang, dan lain-lain ada 75 orang,” ungkapnya. Berdasarkan usia, calhaj paling tua bernama Maat Binti Raji dengan umur 91 tahun, serta calhaj usia muda satu orang dengan nama Alfian bin Wawan Ridwan Setiawan yang berumur 20 tahun. Lebih jauh Atthoillah menerangkan, pemondokan di Mekah secara umum ada di ring 1 sekitar 93 persen calhaj dengan jarak tempuh ke Masjidil Haram sekitar 2 kilometer. Sisanya, 7 persen ada di ring II, itu pun dengan jarak tidak lebih dari 3 kilometer. Untuk lokasi di Madinah, secara umum jemaah haji ditempatkan di Maghdad sebanyak 100 persen dengan jarak 500-700 meter ke Masjid Nabawi. Para jamaah Kabupaten Majalengka sendiri, lanjutnya, pemondokan di Mekah ada di Maghdad untuk kloter 59. Kloter 60 ada di Jatmahabab. Kolter 85 di Bahutmah, dan kloter 85 ada di Misfalah. “Semuanya berjarak tidak kurang dari 1 kilometer menuju Mekah,” ungkapnya. Terlepas dari pemondokan, Atthoillah mengatakan, para petugas yang akan mendampingi para calhaj di Arab Saudi terdiri dari 6 orang yang merupakan unsur Kemenag RI, dan 8 dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka. Sementara, Wakil Bupati Majalengka, DR H Karna Sobahi MMPd, mengatakan, berkumpulnya dalam pelepasan simbolis para calhaj 2011 ini bisa dibilang pemandangan luar biasa. Pasalnya, para calhaj merupakan tamu Allah yang akan beribadah menjalankan rukun Islam terakhir. Karna juga mengomentari bahwa pelepasan para calhaj 2011 tidak berdasarkan momen keberangkatan. Artinya, meski secara resmi pemberangkatan calhaj Kabupaten Majalengka 23 Oktober, namun dilepas kemarin. “Jadi, nanti tidak usah dilepas saat pemberangkatan (23 Oktober, red). Namun Pemkab mengimbau kepada seluruh calhaj agar hati-hati di Arab Saudi. Jaga kesehatan masing-masing. Kepada para petugas, jangan lupa tetap waspada. Jangan sampai ada kejadian yang tidak diinginkan menimpa para calhaj Majalengka mulai dari keberangkatan hingga dipulangkan lagi ke Majalengka,” pesannya. Setelah dilepas secara simbolis, dilanjutkan dengan manasik masal tahap IV atau tahap terakhir. Teknisnya, sama dengan manasik masal pertama, kedua, dan ketiga tingkat Kabupaten Majalengka. (mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: