Data Penerima PSKS Membingungkan

Data Penerima PSKS Membingungkan

Jumlah Warga Miskin di Kuningan Mencapai 138 ribu KUNINGAN – Data sementara penerima program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) dari pemerintah pusat sebanyak 108.772 rumah tangga sasaran (RTS). Namun, hal tersebut membingungkan daerah karena belum ada data akurat. Terlebih nama dan alamat si penerima belum lengkap. “Kemarin Pak Endi rapat di Bandung untuk menanyakan mengenai kejelasan penerima PSKS yang saat ini masih data sementara. Namun pihak provinsi juga masih bingung data sebanyak itu dari mana asalnya,” ucap Skeretaris Dinsosnaker Drs Dudi Budiana MSi kepada Radar, kemarin (25/11). Dudi yang didampingi Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Endi Susilawandi AKs MSi menyebutkan, data sementara berjumlah 108.772 RTS itu bisa berubah, karena data lengkapnya dari pihak Bank Mandiri. Mengenai jumlah data sebanyak itu, diperkirakan merupakan gabungan dari penerima BLSM sebanyak 88.379 serta penambahan dari penerima KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar). Bahkan jumlahnya bisa meningkat, karena belum ada alokasi untuk KIS. Kami belum bisa berbicara banyak. Rencana besok mau rapatdengantenaga kesejahteraan sosial kecamatan(TKSK)untuk membahas hal ini. Dalam kesempata itu juga kami akan menanyakan mengenai berapa jumlah KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang diganti,” jelasnya lagi. Endi ikut menambahkan, yang membuat pihaknya masih bingung apakah jumlah nanti yang diberikan pihak Mandiri semua RTS menerima tiga kartu. Karena RTS lansia yang tidak punya anak tidak mungkin diberikan KIP. “Saya juga bingung setiap konsul ke tingkat provinsi dan TN2PK (tim nasional penanggulangan pengentasan kemiskinan) selalu bilang sedangan dirapatkan. Mengenai data warga miskin yang ada di dinsosnaker tidak mencapai ratusan ribu, tapi hanya 20 ribu-an. Jumlah yang berbeda mungkin karena cara penghitungan yang berbeda pula,” ucap Endi. Endi menyebutkan, dari jumlah penerima sementara yang berjumlah 108.772 RTS itu, dana yang dianggarkan mencapai Rp43.508.800.000 atau akumulasi dari jumlah RTS dikali Rp400 ribu. Penerima sementara itu terdiri 2.956 dari data pos dan 105.816 dari Mandiri. Sementara untuk data dari e-cash Mandiri belum lengkap. Keterangan dari Kepala BPS Kuningan Ono Margiono menyebutkan, jumlah 108.772 RTS merupakan gabungan dari penerima BLMS yang berjumlah 88.379 orang. Sedangan sisanya untuk alokasi KKS dan KIP. “Kami juga belum mengetahui jelas mengenai alokasi. Apakah penerima dana PSKS ini juga semua memperoleh kartu. Ini yang hingga saat ini belum ada kejelasan,” ucap Ono. Mengenai jumlah RTS yang mencapai 108.772 itu, kata dia, wajar meski penerima BLSM hanya 88.379. Sebab, data di BPS Kuningan hasil pendataan program perlindungan sosial (PPLS) tahun 2011 menunjukkan jumlah warga miskin yang mencapai 138.547 RTS. Ternyata dari jumlah yang diajukan itu dinilai miskin sebanyak 112.367 RTS. Pihak BPS dalam melakukan pendataan selalu mengacu kepada 14 variabel untuk penentuan warga miskin. Dari data sementara yang Radar miliki dari Kantor Pos, penerima RTS yang paling banyak adalah Kecamatan Ciawigebang dengan jumlah 8.547. Dengan jumlah dana Rp3.418.800.000. Ini menujukkan bahwa, jumlah warga miskin paling banyak di Ciawigebang. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: