Acep : Aang Tak Akan Nyalon
KUNINGAN – Kabar perebutan posisi puncak partai di tubuh PDIP, tidak menjadi faktor yang membuat keretakan hubungan antara H Acep Purnama MH dan H Aang Hamid Suganda SSos. Saat dikonfirmasi, Acep yang kini masih menjabat Ketua DPC PDIP Kuningan menyebutkan, Aang tidak akan maju mencalonkan untuk merebut posisinya. Kala berkunjung ke kantor Radar Kuningan Jumat (28/11) lalu, politisi yang kini menjabat wakil bupati itu sempat ditanya seputar dugaan dishamonisasi antara dirinya dengan bupati. “Kita harmonis. Kalau dikabarkan karena pembagian proyek, itu terlalu jauh. Kalaupun isu pak Aang akan mencalonkan ketua partai, sosok beliau di partai itu sebagai sesepuh partai yakni Ketua Depercab,” tegas Acep. Kaitan dengan persoalan internal partai, lanjutnya, pada 2015 nanti terdapat even konsolidasi organisasi yang didalamnya mencakup reorganisasi dan lain sebagainya. Mekanismenya jelas dengan menempuh sebuah forum resmi Konferensi Cabang (konfercab). “Itu merupakan hal yang lumrah, sebuah dinamika. Siapapun mempunyai hak,” ujarnya. Dikhususkan pada sosok Aang yang santer hendak mencalonkan, Acep merasa yakin mantan bupati dua periode tersebut tidak punya harapan kesana. “Pak Aang punya harapan tak kesana. Beliau itu lebih banyak menasehati kami. Misal, kedepan harus bagaimana,” kata dia. Acep sendiri ketika ditanya apakah akan maju kembali untuk periode keempat, ia menjawabnya secara diplomatis. “Saya kader partai, jadi bagaimana diperintahkan oleh jajaran partai,” jawabnya. Namun demikian, dia mengatakan, pada konfercab yang rencananya digelar Februari 2015 nanti, mekanismenya semakin smooth. Nominasi akan dimunculkan dari bawah (botton up), yang kemudian akan diverifikasi oleh pengurus diatasnya. “Pengurus ranting nanti memunculkan nominasi, dan diverifikasi oleh pengurus diatasnya. Kemudian dikerucutkan, misalkan terjaring menjadi 5 orang. Oleh pengurus DPD Jabar dikembalikan lagi hasil jaringannya untuk dimusyawarahkan. Beberapa nama yang terjaring nanti bermusyawarah siapa yang akan dijadikan ketua. Jadi tidak ada voting,” jelas Acep. Musyawarah mufakat tersebut, menurut dia, bukan aklamasi. Jika musyawarah tidak membuahkan hasil, maka dianggap sebuah kegagalan. Sehingga nama-nama yang terjaring itu dikembalikan lagi ke atas. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: