Sutardi Incar Jabatan di PSSI Jabar

Sutardi Incar Jabatan di PSSI Jabar

CIREBON – Gagal bersaing denagan Sobari pada Musyawarah Cabang Luarbiasa (Muscalub) PSSI Kabupaten Cirebon 31 Agustus lalu, Sutardi Raharja tidak lantas tenggelam dari dunia sepak bola. Dia malah terus merangsek maju ke jajaran elite Asosiasi Provinsi (Aspov) PSSI Jawa Barat (Jabar). Turut mengusung Dudi Sutendi yang terpilih sebagai ketua umum PSSI Jabar pada Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI Jabar yang berlangsung di Sekretariat PSSI Jabar, Jl Lodaya, Kota Bandung, 28 November lalu, Sutardi kini mengincar posisi di Asprov. Kendati demikian, Sutardi enggan dicap sebagai orang yang hanya mengincar jabatan. Sutardi mengaku memiliki misi memperbaiki dunia sepak bola di Jawa Barat. “Selama ini, pembinaan sepak bola di Jawa Barat terlalu berorientasi pada uang. Ke depan, saya ingin memperbaiki sistem pembinaan sepak bola di Jawa Barat,” ujarnya di Sekretariat KONI Kabupaten Cirebon, kemarin (8/12). Sutardi mengungkapkan, sampai saat ini PSSI Jabar tidak memiliki database pemain. Padahal, menurut Sutardi, database menjadi hal yang sangat penting sebagai rujukan data pemain potensial yang menjadi sasaran pembinaan. “Kita sudah terlalu lama berkutat dengan persoalan dualisme. Belum lagi, kepengurusan PSSI sebelumnya langsung padam sebelum sempat melakukan perubahan,” katanya. Seperti diketahui, PSSI Jabar cukup lama dibelit masalah dualisme dengan adanya dua kubu PSSI, yakni PSSI versi Tony Apriliani dan PSSI versi almarhum Bambang Sukowiyono. Dualisme PSSI Jabar berakhir setelah Musyawarah Daerah (Musda) Pengprov PSSI Jabar, Desember 2013. Bupati Bogor, Rachmat Yasin terpilih sebagai ketua umum yang baru. Sialnya, saat era kepengurusannya baru seumur jagung, Rachmat Yasin terjerat kasus korupsi dan ditangkap KPK. KLB November lalu menjadi jalan keluar untuk membenahi persoalan tersebut. Sutardi mengungkapkan, kongres Asprov PSSI Jabar berlangsung sengit. Dudi Sutendi bukan satu-satunya kandidat. Dia bersaing dengan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dan Anggota DPR RI, Yadi Srimulyadi. Proses pemilihan berlangsung hingga dua putaran. Pada putaran pertama, perolehan suara Dudi bersaing ketat dengan Dedi. Dudi meraih 32 suara, Dedi 30 suara sedangkan Yadi hanya 9 suara. “Karena tidak ada yang mendapat perolehan suara 50 persen, dilaksanakan putaran kedua. Pak Dudi akhirnya dinyatakan menang setelah mendapatkan suara 36 dari 71 voter. Selisih dua suara dengan Pak Dedi Mulyadi yang mendapatkan 34 suara,” tuturnya. Salah satu tim sukses Dudi Sutendi, Yusrizal mengakui, peran Sutardi bersama Cirebon FC pada kongres PSSI Jabar, November lalu cukup vital. “Dukungan Cirebon FC sangat berarti bagi kami. Apalagi, kekuatan lobi Pak Sutardi mampu menggaet cukup banyak dukungan dari pihak lain,” ujar pria yang juga Kketua PSB Kota Bogor tersebut saat dihubungi via telepon. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: