DPRD Janji Undang Manajemen PLTU

DPRD Janji Undang Manajemen PLTU

ASTANAJAPURA - Para demonstran yang berasal dari Desa Kanci Kulon masih menduduki akses jalan utama menuju proyek PLTU Cirebon, kemarin (27/10). Dari pantauan Radar, tenda yang didirikan oleh massa hingga kini masih berdiri dan dimanfaatkan untuk memblokir jalan utama areal proyek PLTU, sehingga para pekerja tidak bisa masuk ke dalam areal proyek. Disamping itu, sejumlah poster dan spanduk masih dibentangkan di pagar pintu gerbang proyek. Kemudian, sejumlah perwakilan massa juga bergiliran melakukan orasi yang dikeraskan melalui speaker, sehingga jarak 500 meter pun suaranya masih terdengar. Di dalam dan di sekitar lingkungan proyek, aparat kepolisian dan TNI masih bertugas melakukan penjagaan penuh dengan dibantu sekuriti setempat, karena dengan adanya aksi ini lokasi proyek ditinggalkan oleh para pekerja sehingga penjagaan lokasi ditingkatkan. Sekitar pukul 10.30 WIB, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Tasiya Seoemadi Algotas SE MM didampingi beberapa anggota dewan dari Fraksi PDIP dan FPKB berkunjung ke PLTU Cirebon. Mereka langsung disambut ratusan massa yang sejak sehari yang lalu melancarkan aksi demo. Di depan khalayak ramai, pria yang biasa di sapa Gotas ini menyampaikan tujuannya datang ke proyek PLTU Cirebon. “Saya ke sini ingin berbicara dengan pihak manajemen PLTU agar persoalan demo ini tidak berlarut-larut,” ungkapnya disambut sorak-sorai massa. Ia menambahkan, sebagai wakil rakyat, kami merasa prihatin dengan kondisi ini. Oleh sebab itu, pihaknya sengaja datang untuk melihat langsung jalannya aksi massa dan menanyakan kepada pihak manajemen PLTU soal duduk persoalan yang tengah terjadi. “Kalau terus-terusan demo, bagaimana PLTU ini mau segera beroperasi. Makanya, segera diselesaikan,” imbuhnya. Saat hendak masuk ke areal kantor PLTU Cirebon, rombongan anggota dewan tersebut sempat tersendat di pintu masuk karena pihak kepolisian dan sekuriti setempat khawatir massa ikut masuk. Tapi, setelah dibujuk oleh beberapa anggota dewan, massa tidak ikut masuk hanya beberapa perwakilan saja. Sesampainya di pintu masuk, rombongan wakil rakyat tidak bisa masuk ke dalam kantor karena pintu terkunci dan tak satu pun pihak manajemen PT CEP yang bisa ditemui, karena tidak berada di tempat. Di depan perwakilan massa, Gotas menyampaikan beberapa pesan bahwa dirinya akan mengundang perwakilan PT CEP dalam rapat dengan dewan yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. “Karena hari ini (kemarin, red) pihak manajemen PLTU tidak ada, maka besok (hari ini, red) saya akan undang mereka untuk rapat,” janjinya. Gotas pun menerima masukkan dari General Affair Manager PT Doosan Heavy Industries, Irwan Sinaga bahwa ketidakhadiran para pekerja proyek PLTU selain faktor aksi demo juga belum menerima kejelasan soal upah yang akan diterima sehingga kembali ke rumah masing-masing. “Kami belum ada kejelasan dari manajemen kami, sehingga pagi hari tadi membubarkan diri masing-masing,” ucapnya. Sementara, anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari FPKB Muhammad Naufal berharap ketika undangan rapat itu dilayangkan kepada pihak manajemen PLTU Cirebon, yang hadir adalah pihak-pihak yang mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan keputusan. “Kalau besok tidak bisa memutuskan lagi, kita batalkan pertemuan besok,” harapnya. Hal yang sama juga diucapkan oleh Akhmad Gunawan. Sebagai korlap aksi, ia kembali menyampaikan bahwa aksi ini akan terus dilakukan sebelum pihak manajemen PLTU Cirebon mau mendatangkan orang-orang dari pusat, guna memutuskan tuntutan yang mereka ajukan. “Kami ingin yang datang adalah dari pusat, bukan perwakilan yang ada di sini,” ungkapnya. Selain Gotas, pada hari kedua aksi demo tersebut, massa juga dikunjungi tamu spesial yakni Hercules. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: