Pasar Klewer Membara

SOLO - Kebakaran hebat melumat pusat sandang Pasar Klewer, Solo, tadi malam. Kondisi yang biasanya sepi pada malam hari mendadak mencekam setelah si jago merah membubung tinggi di bagian atap pasar. Belum diketahui penyebab kebakaran. Pasalnya, hingga berita ini diturunkan (pukul 22.00), api belum bisa dipadamkan. Pantauan Jawa Pos (Radar Cirebon) lokasi kejadian sekitar pukul 20.20, Pasar Klewer belum terbakar hebat. Hanya gumpalan asap hitam yang keluar di bagian atap. Petugas pemadam kebakaran pun mulai memadamkan api. Namun, sekitar pukul 20.40, karena angin kencang, kobaran api makin besar. Mendengar pasar terbakar, warga dan pemilik kios berbondong-bondong mendatangi lokasi. Banyak pemilik kios yang menangis tersedu-sedu saat menyaksikan pasar terbakar. Mereka mengkhawatirkan masa depan usaha yang dirintis sejak lama habis dalam sekejap. Untuk memadamkan api, mobil pemadam kebakaran terus berdatangan. Bukan hanya itu, mobil water cannon milik polisi ikut membantu pemadaman. Meski demikian, api belum dapat dipadamkan, namun malah merembet ke depan pasar. Selain itu, beberapa petugas pemadam kebakaran yang dibantu para warga berusaha menyelamatkan barang-barang dagangan. Beberapa kotak penyimpanan barang dagangan terlihat dapat diselamatkan dan diturunkan dengan menggelontorkannya dengan menggunakan tangga. Fahrudin, 30, salah seorang warga, mengatakan, menurut informasi yang didapat, diperkirakan api mulai terlihat pada pukul 19.40. Mengenai penyebab kebakaran, dia tidak mengetahui dan tidak berani berspekulasi. Tiba-tiba muncul asap hitam dari atap pasar. ”Nggak tahu kalau penyebabnya. Soalnya, tadi tahu-tahu sudah ada asap hitam muncul,” ungkapnya. Sementara itu, di lokasi kebakaran terlihat Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Dia melihat kondisi pasar yang terbakar. Sebelumnya dia berada di suatu pesta perkawinan. Namun, begitu mendengar kabar kebakaran, dia langsung meluncur dan melihat kondisi pasar. ”Tadi itu saya masih ada kawinan. Begitu dengar, langsung saya datang ke sini melihat kondisinya,” jelas dia. (can/un/c10/end)

Sumber: