Bupati Sunjaya Janji Tambah Anggaran

Bupati Sunjaya Janji Tambah Anggaran

CIREBON – Bupai Cirebon, H Sunjaya Purwadi Sastra berjanji bakal meningkatkan anggaran olahraga. Sayangnya, anggaran tahun ini sudah telanjur diketuk palu. Karena itu, pasokan dana untuk KONI baru bisa ditingkatkan pada APBD Perubahan atau pada APBD 2016. Selepas Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014, KONI Kabupaten Cirebon memang tidak mendapat peningkatan anggaran yang signifikan. Padahal, prestasi Kabupaten Cirebon meningkat. Dari perolehan 4 medali emas di Porda 2010 menjadi 7 medali emas di Porda 2014. Tahun ini, KONI hanya dijatah Rp1,1 miliar. Selisih Rp100 juta dengan anggaran tahun lalu yang hanya Rp1 miliar. Dengan anggaran tersebut, KONI bakal kesulitan mengembangkan program pembinaan 33 cabang olahraga (cabor). Saat dikonfimasi, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa mengatakan, anggaran KONI itu sudah sesuai dengan usulan. “Memang peningkatannya hanya sedikit. Namun, itu sudah sesuai dengan usulan dari eksekutif,” katanya. Sunjaya mengakui, anggaran olahraga di Kabupaten Cirebon memang terbilang paling kecil ketimbang daerah lainnya. “Saya mendapat informasi bahwa di Kabupaten Bandung Barat anggaran olahraga menembus angka Rp30 miliar. Mungkin kita belum bisa seperti itu. Tapi, kita akan berusaha untuk meningkatkannya,” tuturnya. Sunjaya berjanji, akan meningkatkan anggaran olahraga secara bertahap. Setiap tahun anggaran baru, Sunjaya akan berusaha mengkatrol jumlah anggaran untuk KONI. “Kami akan berkoordinasi dengan DPRD. Kita usahakan setiap tahun anggaran KONI meningkat Rp1 miliar. Saya yakin kita mampu, sebab PAD kita cukup besar. Tahun lalu saja PAD kita sekitar Rp2,3 triliun,” ungkapnya. Selain meningkatkan jumlah anggaran, Sunjaya berkomitmen untuk membenahi sarana dan prasana olahraga yang ada di Kabupaten Cirebon. Prioritasnya, kata dia, GOR Tembak dan Lapangan Tenis. Membenahi GOR Tembak tentu sudah seharusnya menjadi perioritas pemerintah. Perbakin layak diprioritaskan karena menjadi cabor tersukses di Porda dengan menyumbangkan medali emas terbanyak, yaitu 4 medali emas. Sementara tenis lapang masih minim prestasi. Bahkan, di Porda tahun lalu, tidak satupun petenis Kabupaten Cirebon yang berlaga di babak utama. Kenapa prioritasnya lapangan tenis? Padahal, selain Perbakin masih ada atletik, gulat dan pencak silat yang lebih layak diprioritaskan? Sujaya punya alasan sendiri. Dia menuturkan, belum lama ini dirinya mengun­jungi lapangan tenis milik Pemkab Cirebon di dekat kantor BKD. Dia prihatin kare­na kondisinya sudah kurang layak. Padahal kegia­tan di sana cukup padat. “Kita harus punya lapangan tenis indoor. Agar aktivitas latihan para pete­nis kita tidak tergangg mes­ki cuaca hujan. Mungkin dengan demikian, prestasi pete­­nis kita bisa meningkat,” paparnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: