Ketum KONI Ogah Ada Ketua Harian

Ketum KONI Ogah Ada Ketua Harian

Cabor Ingin Tidak Ada Birokrasi Rumit saat Koordinasi CIREBON – Pasca suksesi di tubuh KONI Kabupaten Cirebon, sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) menginginkan agar KONI tampil beda. Mereka menyarankan, Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon terpilih, Hj Wahyu Ciptaning Sunjaya Purwadi mengangkat ketua harian. Hal itu didasari atas pengalaman buruk saat KONI dipimin Hj Sri Heviana Supardi. Di mana, pada periode tersebut cabor sering kesulitan berkoordinasi. “Dulu, kalau mau menghadap Ketua Umum harus melalui ajudan atau asistennya. Sering terjadi, walau sudah menunggu lama di Pendopo (Rumah Dinas Bupati Cirebon, red), tetap saja tidak bisa bertemu dengan Ibu Heviana,” ujar Pangeran Yundi Rosa Waspada, Ketua Umum POBSI Kabupaten Cirebon, kemarin (6/1). Pengalaman buruk itu tentu tidak ingin terulang lagi. Yundi mengatakan, sebagaimana pemimpin yang baik, Ketua Umum KONI harus siap 24 jam ketika dibutuhkan. “Meski istri bupati, saya harap tidak ada prosedur birokrasi yang rumit saat akan berkoordinasi. Ibu Ayu harus mau turun langsung, berkomunikasi dengan cabor dan para atlet,” tegasnya. Untuk menjembatani hubungan cabor dengan Ayu, sempat diusulkan agar KONI Kabupaten Cirebon memiliki ketua harian. Sayangnya, usulan itu sepertinya tidak disukai Ayu. “Ketua itu hanya satu. Tidak perlu ada ketua I, ketua II atau ketua harian. Nanti bisa kacau,” cetus Ayu saat disinggung terkait usulan cabor itu usai penutupan Musorkab, Senin (5/1). Dalam struktur kepengu­rusan KONI pusat memang tidak dikenal ketua harian. Namun, KONI daerah berimprovisasi dengan menunjuk ketua harian jika dibutuhkan. Anggaran Dasar (AD) KONI mengatur soal itu. Pada BAB IV Pasal 19 poin 3 dan 4 AD KONI disebutkan: Susunan pengurus komite olahraga kabupaten/kota, disusun dengan berpedoman pada bentuk dan susunan pengurus KONI, dan memperhatikan kepentingan daerah yang bersangkutan. Dan, untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi keseharian ketua umum komite olahraga kabupaten/kota dapat menunjuk salah seorang wakil ketua umum menjadi ketua harian. Kendati demikian, langkah antisipasi yang diusulkan cabor itu nampaknya sulit mendapatkan persetujuan Ayu. Salah satu anggota tim formatur, Hengky Choernia membenarkan. Menurut dia, ada atau tidak ketua harian dalam struktur kepenguran KONI Kabupaten Cirebon periode 2015-2019 tergantung keputusan Ayu. “Soal ketua harian itu tergantung Ibu (Wahyu Ciptaning Sunjaya, red). Tim formatur juga belum rapat karena Pak Sobur (anggota tim formatur lainnya,red) masih di luar kota,” tuturnya, kemarin. Disinggung soal nama-nama yang diperkirakan bakal masuk kedalam jajaran pengurus KONI, Hengky menjawab diplomatis. “Semua sudah diatur dalam Anggaran Dasar. Kriteria pengurus pun sudah ada aturannya. Namun demikian, dalam praktiknya tentu kita tidak akan kaku. Ibu Ayu, sebagai Ketua Umum tentu memiliki kriteria khusus yang akan menjadi pertimbangan,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: