Persempit Sebaran Pemondokan Haji

Persempit Sebaran Pemondokan Haji

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengevaluasi sistem pemondokan haji. Dalam pelaksanaan ibadah haji periode 2014 lalu, sebaran pemondokan jamaah Indonesia di Makkah terlalu banyak. Sehingga menyulitkan koordinasi transportasi bus penjemput menuju Masjidilharam. Menag Lukman Hakim Saifuddin menuturkan, tahun lalu pemondokan jamaah haji di Makkah tersebar di 12 rute perjalanan bus shalawat. Bus shalawat merupakan istilah warga Saudi untuk menyebut bus penjemput jamaah dari pemondokan ke Masjidilharam. Untuk perencanaan penyelenggaraan haji periode 2015 nanti, Lukman mengatakan akan mengepras sebaran pemondokan haji jamaah itu. “Kita targetkan nanti pemondokan haji kita hanya ada di enam sampai tujuh rute bus shalawat,” katanya di Jakarta kemarin. Keuntungan lain dengan mempersempit sebaran pemondokan haji itu, penyebaran petugas haji bisa dikontrol dengan mudah. Kemudian penanganan jamaah haji yang tersesat juga bisa lebih cepat. Sebab titik jujukan pemondokan jamaah haji tinggal sedikit. Namun pengeprasan jumlah sebaran pemondokan haji itu menimbulkan tantangan tersendiri. “Kita harus bisa mendapatkan sewa pemondokan-pemondokan berkapasitas besar,” jelas Lukman. Untuk bisa mendapatkan kontrak dengan pemondokan haji berkapasitas besar, dia menjelaskan harus segera dilakukan perburuan pemondokan sejak sekarang. “Untuk itu kita berharap pembahasan BPIH (biaya penyelenggaraan ibadah haji, red) bisa berjalan dengan cepat,” kata Lukman. Catatan tahun lalu, BPIH 2014 disahkan Mei. Untuk tahun ini, Lukman berharap ongkos naik haji bisa disahkan paling lambat April. Selain mengepras sebaran pemondokan haji di Makkah, Lukman juga berencana mengubah sistem sewa pemondokan haji di Madinah. Dia mengatakan sewa pemondokan haji di Madinah akan dilaksanakan dengan komunikasi langsung dengan pemilik pemondokan. Tidak lagi memakai jasa perantara atau makelar. Dengan komunikasi langsung bersama pemilik pemondokan, Kemenag bisa mendapatk kepastian jamaah akan ditempatkan di hotel mana saja. Tidak lagi diatur seperti tahun lalu. Sampai ada kejadian jamaah haji yang ditempatkan di pemondokan jauh dari Masjid Nabawi, Madinah. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: