Gadis Tunawicara Diperkosa 5 Pemuda
CIREBON - Gadis tunawicara itu tertunduk lesu. Sesekali, dia menitikkan air mata. Raut wajah trauma atas peristiwa pemerkosaan lima pemuda kepadanya, membuat psikologi ABG berusia 17 tahun itu, sangat terguncang. Setidaknya, itulah kondisi yang terlihat pada Melati (bukan nama sebenarnya), warga Plumbon, Kabupaten Cirebon saat melaporkan kasus yang menimpanya ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Cirebon, Rabu (4/2). Orang tua korban, Wartaham membeberkan, pada Selasa (3/2) malam sekitar pukul 20.00, putri kandungnya dijemput di kediamannya oleh seorang laki-laki bernama Di (20) warga Bakung Lor, Kabupaten Cirebon. Dia mengakui, anaknya kenal dengan pemuda tersebut lewat akun jejaring sosial Facebook beberapa hari sebelum kejadian. Melati pun pernah diajak main ke rumah keluarga pemuda tersebut di daerah Bakung Lor, Kecamatan Jamblang. “Anak saya dijemput dan diajak jalan-jalan. Saya tidak mengira akan terjadi seperti ini, padahal perkenalannya baru beberapa hari lewat facebook,” ungkap Wartaham kepada Radar, Rabu (4/2). Lantaran keduanya sudah mengenal yang bersangkutan, Wartaham pun saat itu mengira hanya sekadar bermain bersama teman-temannya yang lain. Namun, hingga pukul 22.00 WIB, anaknya tidak juga kunjung pulang ke rumah. Ketika dihubungi, nomor handphone-nya pun dalam keadaan tidak aktif. Wartaham beserta anggota keluarga yang lain menjadi panik. Terlebih lagi teman-teman bermain yang merupakan tetangganya sudah pada pulang ke rumah. Salah satu di antara teman bermain anaknya itu sempat melihat kalau Melati dibonceng pemuda tersebut menggunakan sepeda motor. Pina (12) teman bermain korban mengatakan, pada malam itu ia melihat korban dibonceng oleh pelaku yang saat itu sendirian. Namun, ketika itu dia tidak menaruh curiga sedikit pun lantaran mereka saling kenal. “Saya taunya anak saya dibonceng pelaku, tapi saya tidak tahu setelah itu mereka ngapain” ujarnya dengan polos. Pihak keluarga pun menghubungi aparat desa setempat untuk melakukan pencarian. Pada Selasa (3/2) sekitar pukul 24.00 WIB, korban ditinggalkan seorang diri di dekat PT Pintex Plumbon. Saat itu, korban meminta pertolongan kepada pengendara yang melintas dam membawanya ke rumah. Meski tunawicara, Melati menceritakan kejadian itu dengan gamblang menggunakan bahasa isyarat kepada orang tuanya. Wartaham mengatakan, anaknya tersebut setelah dibonceng oleh pelaku, lantas dibawa ke areal pesawahan yang terletak di daerah Plumbon. Sesampai di sana, ternyata sudah menunggu empat pemuda lainnya yang lantas memerkosa korban. Setelah melakukan perbuatan bejat tersebut, korban ditelantarkan di pinggir jalan raya. “Anak saya mengatakan kalau ia diperkosa lima orang pemuda di areal pesawahan, Plumbon. Saat itu suasananya sepi, sehingga meski berontak, ia tetap saja tidak berdaya,” katanya. Guna melengkapi berkas laporan yang diajukan, Melati pun menjalani proses visum. Kini, kasus ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Cirebon. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: