Tiga Remaja Dianiaya, 1 Tewas
Polisi Sudah Periksa 12 Orang, Belum Ada yang Jadi Tersangka CIREBON– Tiga orang remaja menjadi korban aksi brutal oleh sekelompok orang, Minggu dini hari (8/2). Kejadian tersebut mengakibatkan 1 orang tewas dan dua lainnya luka-luka. Korban meninggal dunia bernama Khusni (15), sementara dua rekannya luka-luka yakni Baharudin (15) dan Sofi (15). Ketiga remaja tersebut merupakan warga Desa Tegalgubug Lor, Blok Karangmoncol, Kecamatan Arjawinangun. Informasi yang dihimpun Radar, kejadian sekitar pukul 00.30 itu bermula ketika Khusni dan kawan-kawanya hendak pulang ke rumah setelah bermain futsal di daerah Kaliwedi. Mereka pulang dengan mengambil rute melalui Kaliwedi-Gegesik-Bayalangu-Tegalgubug. Ketika melintas tak jauh dari perempatan Masjid Bayalangu Lor, Kecamatan Gegesik, mereka dihadang oleh sekelompok orang yang ada di tempat tersebut. Para korban dianiaya dengan menggunakan berbagai macam benda tumpul seperti kayu dan balok. Khusni yang saat itu berboncengan dengan Sofi dan Baharudin, tertinggal di belakang dan dipukuli. Khusni tewas di lokasi kejadian sementara Baharudin dan Sofi menderita luka di wajah dan kepala. Sementara kawan-kawan Khusni yang lain lolos dari aksi itu setelah berhasil menyelamatkan diri dengan sepeda motor masing masing. Akyas (60), ayah Khusni, mengatakan Sabtu malam (7/2) sekitar pukul 19.00 anaknya pamitan untuk pergi main bersama teman-temanya. Akyas sendiri baru mengetahui kejadian itu pada pagi hari setelah ada kerabatnya yang memberi tahu bahwa anaknya telah meninggal dunia dianiaya sekelompok orang. “Sebelum kejadian itu, saya berfirasat tidak enak. Mata kanan saya selalu kedutan, minggu kemarin ayam peliharaan saya hilang dicuri orang. Sekarang saya mohon kepada aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku yang telah membunuh anak saya dan dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya,” tegasnya. Salah satu teman dekat korban, Lafika (16), mengaku sedih akan kepergian Khusni. Sabtu siang lalu ia sempat ngobrol dengan Khusni di sekolah. “Saya tak menyangka akan kejadian seperti ini. Korban merupakan orang yang baik, ia satu sekolah dengan saya. Di sekolah ia tidak pernah macam-macam, kami semua merasa sangat kehilangan,” ujar Lafika. Sementara Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto SIK MHum melalui Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Jarot Sungkowo SH didampingi KBO Reskrom Polres Cirebon Iptu H Komar mengatakan pihaknya masih memeriksa 12 orang saksi yang merupakan warga Desa Bayalangu Lor. Sejauh ini pihaknya belum menetapkan status tersangka terkait aksi pengeroyokan tersebut. “Masih kami periksa secara intensif, penyelidikan masih terus dilakukan. Saat ini kami belum menetapkan status tersangka terhadap mereka,” katanya. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: