Banjir Air, Banjir Janji, Banjir Korupsi

Banjir Air, Banjir Janji, Banjir Korupsi

Oleh: Verry Wahyudi BANJIR jelas bikin repot. Karena banjir aktivitas atau rutinitas terganggu. Khususnya, sebab banjir, usaha atau kegiatan perekonomian menjadi terbengkalai sampai mengalami kerugian yang tiada tara jumlahnya. Kondisi semacam inilah yang hari-hari ini sedang melanda Jakarta. Tak hanya warga Jakarta, namun seluruh rakyat dan bangsa ini juga prihatin atas semua ini. Karena memang Jakarta adalah Ibu Kota Indonesia. Apa yang terjadi di Jakarta ialah cerminan bagi Indonesia. Baiknya wajah Jakarta adalah baiknya wajah Indonesia. Buruknya wajah Jakarta merupakan buruknya wajah Indonesia. Seyogianya segenap pihak memiliki hati dan asa kepada Jakarta, seraya harus senantiasa berupaya memberikan sumbangsih dan bekerja keras guna membangun Jakarta ke arah yang lebih baik. Kongkritnya, dalam rangka ini, tak cuma tugas pemerintah, tapi pula stake holder lainnya. Butuh sinergi untuk membangun Jakarta. Peristiwa banjir itu pastinya pula telah menjadi berita di luar negeri. Dengan demikian, agaknya bertambahlah rasa keprihatinan kita. Bagaimana tidak, seluruh mata dunia tengah melihat banjir di Jakarta. Bisa-bisa ini bakal memunculkan citra buruk tentang Jakarta. CITRA JAKARTA Apalagi hari-hari ini kita juga tersentak oleh rilis survei data indeks stop-start (berhenti berjalan) dari Castrol Magnatec yang menggarisbawahi Jakarta sebagai kota paling macet di dunia (dengan stop-start lalu lintas mencapai 33.240 kali, yang merupakan nilai paling tinggi). Setelah Jakarta, urutan posisi kedua kota termacet di dunia ialah Kota Istanbul di Turki (dengan catatan start-stop sebanyak 32.525 kali ). Adapun Mexico City di Mexico bertengger pada urutan ketiga (start-stop mencapai 30.840 kali), dan ironisnya di posisi keempat ternyata ada Kota Surabaya (jumlah start-stop sebanyak 29.880 kali). Bahkan, hasil survei Economist Intelligence Unit (EIU) turut memberikan gelar bagi Jakarta sebagai jajaran kota paling tidak aman sedunia. EIU memotret kualitas keamanan di 50 kota di dunia. Survei tersebutberbasis perhitungan terhadap keamanan infrastruktur, digital, fasilitas anak, dan pelayanan kesehatan. Nama-nama kota lainnya yang paling tidak aman di dunia, di antaranya adalah Teheran, Ho Chi Minh City, Johannesburg, dan Riyadh. Sementara kota paling aman menurut survey EIU yaitu Tokyo, Singapura, Osaka, Stockholm dan Amsterdam. MASALAH URBANISASI Satu lagi masalah besar yang tak boleh dilupakan terkait Jakarta hari-hari ini, adalah ihwal masih banyaknya orang yang melakukan urbanisasi ke Jakarta. Urbanisasi yang tak terkendali merupakan problematika di Jakarta. Ke depan, kita perlu lebih serius menggali dan mengembangkan potensi perekonomian daerah. Agar kita dapat bekerja seraya meraih kesejahteraan di daerah sendiri dan tak selalu berurbanisasi ke kota-kota besar yang selama ini dianggap sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama Jakarta. Bila penduduk di Jakarta tak teramat penuh, kiranya persoalan banjir pun bisa dengan mudah diurai. Makin kecil sekat atau ketimpangan antardaerah, akan memperkecil hambatan masuk ke pasar global. Implikasinya bagi Indonesia, pengembangan ekonomi kawasan perdesaan, termasuk kawasan transmigrasi, perlu diintegrasikan dengan pengembangan perkotaan dan mendorong keterkaitan ekonomi desa-kota, pusat-pinggiran, kawasan timur Indonesia dan kawasan barat Indonesia (Mudrajad Kuncoro, 2015). Akhirnya, kita benar-benar berharap kepada pemerintahan Jokowi-JK yang baru berjalan seratus hari agar sanggup mewujudkan janjinya yang pernah diungkapkan sewaktu kampanye dulu, di mana mereka telah berkomitmen hendak membela kepentingan rakyat secara konsisten. Kita sudah sengsara oleh banjir air dan korupsi, maka kita tidak mau lebih disengsarakan lagi oleh janji palsu para politisi. Jangan pernah berhenti mencintai Indonesia! Give and do the best! (*) *) Penulis adalah Analis Politik dan Ekonomi; Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 (FISIP UNTAG) Cirebon; Program Studi Ilmu Administrasi Niaga; Mantan Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi BEM FISIP UNTAG Cirebon; Penerima penghargaan UNTAG Cirebon sebagai mahasiswa berbakat menulis.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: