Tanda Cinta untuk Pak Ano

Tanda Cinta untuk Pak Ano

Ribuan Orang Antarkan Jenazah Wali Kota ke Peristirahatan Terakhir CIREBON- Semua orang kehilangan sosok Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM. Ano bigitu dicintai banyak orang. Prosesi pemakaman, kemarin (20/2), dihadiri ribuang orang. Para tokoh masyarakat, pejabat, dan masyarakat berjubel dari rumah dinas wali kota Jl Siliwangi, kemudian Masjid At Taqwa, hingga sepanjang jalan (Kartini-Cipto) menuju tempat pemakaman umum (TPU) Kemlaten. Pantauan Radar, sekitar pukul 11.00 jenazah dibawa dari rumah dinas menuju Masjid Raya At Taqwa. Setelah Salat Jumat, dilanjutkan dengan salat jenazah. Ribuan pelayat memberikan penghormatan terakhir dengan turut hadir saat salat jenazah. Terlalu banyaknya massa, jamaah salat harus rela berdesak-desakan. Salat jenazah dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cirebon KH Solihin Uzer. Deretan saf pertama tampak hadir Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH, putra sulung almarhum dr Wildan Arismunandar, Ketua At Taqwa Centre Ahmad Yani MAg, mantan Wakil Wali Kota DR H Agus Alwafier By MM, Sekda Drs Asep Dedi, serta jajaran muspida wilayah III Cirebon. Usai salat jenazah, dilanjutkan prosesi sambutan pelepasan jenazah dari pihak keluarga yang diwakili langsung Wakil Wali Kota Nasrudin Azis. Azis merasa kehilangan sosok pemimpin sekaligus orang tua. “Bapak H Ano Sutrisno MM bin H Syukur telah meninggalkan kita semua. Pemerintahan Kota Cirebon merasa kehilangan sosok pemimpin yang aspiratif dan ramah kepada masyarakat. Beliau mewariskan begitu banyak prestasi untuk kemajuan Kota Cirebon,” ujar Azis dengan mata berkaca-kaca. Berbagai program pemba­ngunan selama ini telah banyak berhasil dicapai. Karenanya, Azis mengajak masyarakat Kota Cirebon untuk bersama-sama melanjutkan apa yang selama ini telah dirintis almarhum demi kemajuan Kota Cirebon. Mewakili keluarga, wawali juga me­nyampaikan permohonan maaf apabila selama wali kota men­jabat ada hal-hal kurang ber­kenan. “Kita doakan Bapak H Ano Sutrisno. Mohon maafkan sega­la kesalahan ucap dan sikap se­lama hidup beliau,” ujar Azis. Tidak hanya itu, Azis juga berharap seluruh masyarakat Kota Cirebon mendoakan Ano Sutrisno agar semua amal kebaikannya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Usai sambutan Azis, sekitar pukul 13.00 jenazah dibawa ke ambulans yang sudah siap tepat di depan pintu gerbang utama Masjid At Taqwa. Tampak putra sulung almar­hum dan menantunya memanggul keranda di depan, begitu juga Nasrudin Azis ikut memanggul keranda di belakang hingga ke ambulans, diiringi jamaah. Membeludaknya massa semakin terlihat di sepanjang Jl Kartini. Massa tumpah ruah, ingin menyaksikan prosesi pemberangkatan jenazah seka­ligus memberikan penghor­matan terakhir kepada wali kota. Padatnya rombongan pengantar jenazah, polisi dibantu satgas seperti Baladika Karya, Pemuda Pancasila, FKPPI, GRIB, menyetop kendaraan lain yang melintas untuk memberikan kesempatan rombongan pengantar jenazah. Sekitar pukul 13.30, rombongan tiba di TPU Kemlaten. Raut wajah terpukul atas kepergian sang suami tercinta terlihat di wajah Hj Erni Astuti. Bahkan dari Jl Kagraksan menuju ke lokasi pemakaman, Erni dipapah Bupati Kuningan Hj Utje Hamid Suganda dan putri bungsunya dr Tiara Widiastuti. Sepanjang jalan masuk ke lokasi pemakaman, petugas dalmas dari Polres Cirebon Kota terlihat membuat pagar betis. Terlihat sudah menunggu di lokasi pemakaman, mantan Wali Kota Subardi SPd, mantan Wakil Wali Kota Sunaryo HW SIP, Ketua Bazkot KH Sujai Amin, pengusaha Ir H Sunoto, dan Sultan Kasepuhan Arief Natadiningrat. Tidak berapa lama jenazah akhirnya tiba di pemakaman Kemlaten. Pelayat terlihat meme­nuhi areal makam. Putra sulung almarhum terlihat memakamkan ayahandanya di liang lahat. Tangis isak dari kerabat dan warga yang hadir tidak terbendung begitu jenazah dimasukkan ke liang lahat. Sementara Wakil Guber­nur Jawa Barat Deddy Miz­war mewakili gubernur menyam­paikan duka cita usai proses pemakaman. Deddy Mizwar mengajak masyarakat untuk men­doakan almarhum. Seusai mem­berikan sambutan, kemu­dian dilanjutkan doa bersama dipimpin langsung Prof DR Salim Bajeri. Tidak hanya itu, KH Sujai Amin juga memimpin tahlil di depan para pelayat. Prosesi pemakaman berakhir sekitar pukul 14.30. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: