Naskah UN Tiba di Provinsi

Naskah UN Tiba di Provinsi

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memperkirakan pekan ini naskah ujian nasional (UN) 2015 sudah mulai sampai di tingkat provinsi. Panitia tingkat provinsi, khususnya di sektor pengawasan diminta untuk mulai aktif mengawasi penyimpanan naskah ujian. Berdasarkan jadwal yang sudah disusun Kemendikbud, semua naskah UN jenjang SMA sederajat harus sudah berada di tingkat provinsi pada 29 Maret. Kemudian naskah mulai didistribusikan ke tingkat kabupaten hingga ke sekolah sampai 11 Maret. Sedangkan ujian berlangsung pada 13-15 Maret. Beberapa percetakan memilih mendahulukan pendistribusian naskah UN untuk provinsi yang terjauh dulu. Seperti yang dilakukan oleh PT Perca, salah satu pemenang tender, mereka mengirimkan naskah untuk Provinsi Kepulauan Riau akhir pekan lalu. Sedangkan untuk Provinsi Lampung, baru dikirim pekan ini. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam menjelaskan, sebagian besar percetakan saat ini sudah mulai masuk tahap penuntasan percetakan naskah UN dan pengepakan. \"Informasi yang saya dapatkan, ada juga yang sudah mulai mengirim ke provinsi-provinsi,\" jelasnya di Jakarta kemarin. Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu mengatakan, setelah percetakan sampai di provinsi pengawas tingkat provinsi harus mulai aktif menjalankan proses pengawasan. Nizam menjelaskan hingga saat ini, proses percetakan naskah UN berlangsung tertib dan tidak ada gangguan signifikan. Kemendikbud secara aktif memantau proses percetakan naskah melalui CCTV yang terpasang di setiap percetakan. \"CCTV yang dipasang di percetakan dan dipantau tim Kemendikbud itu aktif 24 jam,\" katanya. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Dadang Sudiarto menuturkan, panitia tingkat provinsi dan kabupaten/kota tidak perlu khawatir urusan pendaanaan atau biaya pengawasan naskah UN. \"Selama ini memang anggaran pengawasan belum dicairkan. Karena panitia tingkat daerah belum bekerja,\" tutur Dadang. Dia menjelaskan, anggaran pengawasan dan kegiatan UN tingkat provinsi akan mulai dikucurkan hari ini (23/3) atau besok (24/3). Anggaran untuk panitia di daerah ini, menyedot sebagian besar anggaran UN. “Dari total anggaran UN 2015 sebesar Rp570 miliar, sekitar Rp420 miliar disalurkan ke panitia provinsi, kabupaten, dan kota,” jelasnya. Danang memaparkan, tentang skema pengawasan naskah UN, pengawasan naskah UN mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota melibatkan unsur perguruan tinggi dan dinas pendidikan setempat. Sementara untuk pengawasan di tingkat satuan pendidikan atau sekolah, murni dari kalangan guru melalui sistem silang dengan sekolah lainnya. \"Dosen tidak dilibatkan pengawasan di sekolah. Khususnya sekolah-sekolah yang terpencil,\" papaarnya. Asalannya adalah besaran uang saku atau uang transport untuk dosen tidak cukup jika dipakai untuk mengawasi hingga ke pelosok-pelosok. Kalaupun ada dosen yang ikut mengawasi hingga ke sekolah, mungkin hanya saat pendistribusian naskah dan di sekolah sekitar pusat kota/kabupaten. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: