Hardiknas Momentum Peningkatan Mutu Pendidikan

Hardiknas Momentum Peningkatan Mutu Pendidikan

Oleh: Dr H Wahyo MPd SETIAP tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tanggal itu diambil dari kelahiran salah satu tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama lain Raden Mas Soewardi. Tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan institusi pendidikan di Yogyakarta. Sebuah perjuangan yang tidak mudah kala itu. Ajaran kepemimpinan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, menjadi pegangan erat dalam membangun karakter pendidikan bangsa Indonesia. Kalimat Ing Ngarso Sun Tolodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, sangat dikenal seluruh lapisan bangsa Indonesia. Maknanya, seorang pemimpin harus memiliki ketiga sifat baik tersebut. Yakni, memiliki makna di depan memberikan tauladan, di tengah kesibukan membangkitkan semangat kerja bawahannya, dan memberikan dorongan moral dari belakang sebagai motivasi kerja. Karena itu, peringatan Hardiknas tahun 2015 ini menjadi momentum evaluasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kota Cirebon. Peringatan Hardiknas menjadi ajang untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Kota Cirebon yang Religius, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) di tahun 2018. Segenap insan pendidikan dan seluruh lapisan masyarakat Kota Cirebon, bersama-sama mendorong dan mendukung langkah Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH, dalam mewujudkan cita-cita bersama, yakni peningkatan kualitas pendidikan di Kota Cirebon. Bagi insan pendidikan, bentuk dukungan mewujudkan berbagai program walikota, dilakukan dengan kerja keras dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah masing-masing. Sekolah merupakan tempat pembinaan karakter dan pembentukan pemimpin bangsa Indonesia ke depan. Sekolah yang menerapkan nilai-nilai idealisme, selalu melakukan perencanaan yang baik, melaksanakannya, membuat laporan evaluasi, menindaklanjuti dengan perbaikan dan tetap menjaga ritme kegiatan belajar mengajar yang penuh semangat dan menyenangkan. Tidak hanya itu, sekolah harus melakukan berbagai upaya sedemikian rupa, agar menjadi tempat yang selalu dirindukan. Jika sudah demikian, siswa dapat belajar dengan tenang, senang dan tujuan transfer keilmuan dapat tercapai dengan ideal. Langkah selanjutnya yang menjadi upaya meningkatkan mutu pendidikan, dengan mendayagunakan secara optimal sarana prasarana yang dimiliki. Dengan sarana penunjang yang memadai, siswa dapat menyalurkan minat dan bakat sesuai kemampuan masing-masing. Karena itu, optimalisasi sarana prasarana menjadi salah satu kunci keberhasilan meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Cirebon. Tidak hanya melakukan optimalisasi pendayagunaan sarana prasarana sekolah, menumbuhkembangkan potensi guru dan tenaga pendidik, menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kualitas guru dan tenaga pendidik yang optimal, pengembangan pengajaran dan isi dari bahan ajar dapat tersampaikan kepada siswa lebih luas. Bahkan, guru yang memiliki kualitas dan karakter pendidik, menjadikan siswanya mengetahui banyak hal terhadap setiap keilmuan yang diperoleh. Pada sisi lain, fokus utama pengembangan kualitas pendidikan akan tertuju pada upaya mendorong siswa untuk kreatif. Siswa yang kreatif mampu menerjemahkan dan menjabarkan dengan baik, setiap ilmu yang diperoleh. Bahkan, dengan kesadarannya siswa mengembangkan kreativitas untuk lebih banyak menyerap keilmuan dari berbagai sudut pandang. Guru berperan penting dalam mewujudkan siswa kreatif. Hal penting lainnya, sekolah harus mampu mengantisipasi anak-anak terhadap berbagai hal buruk yang mereka lakukan. Meredam kenakalan remaja menjadi salah satu kunci menjaga kondusivitas Kota Cirebon. Maraknya geng motor dan aksi kejahatan lain yang dilakukan anak-anak usia sekolah, menjadi satu pelecut semangat untuk seluruh elemen sekolah meningkatkan penjagaan melalui berbagai cara. Baik pelibatan ekstrakurikuler, bimbingan moral dan agama, hingga terus mengingatkan mereka agar tidak terjebak dalam lingkungan pergaulan tidak baik. Sekolah perlu memiliki lingkungan yang asri. Hal ini sejalan dengan visi Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH). Konsep dan tata kelola lingkungan diselaraskan dengan alam. Sekolah asri membuat para siswa lebih nyaman dan tenang dalam menimba ilmu. Program yang dibanggakan menjadi ciri khas setiap sekolah. Dalam hal ini, setiap sekolah tidak harus memiliki program yang sama. Setiap ciri khas sekolah masing-masing, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Upaya lain dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui sekolah, dapat dilihat dari optimalisasi sekolah dalam menggali peran serta masyarakat. Termasuk di dalamnya, meningkatkan jejaring dan akses teknologi. Pada era modern seperti saat ini, teknologi menjadi faktor penting dalam menunjang proses belajar mengajar dan meningkatkan mutu pendidikan. Pada prinsipnya, seluruh rangkaian pendidikan ada di sekolah. Karena itu, guru dan kepala sekolah memegang peranan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan yang berkualitas mampu meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Dinas Pendidikan Kota Cirebon bersyukur, seluruh pihak terkait sangat mendukung dan berjuang bersama dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. Termasuk pula DPRD Kota Cirebon, khususnya Badan Anggaran dan Komisi C yang membidangi pendidikan. Dukungan nyata terlihat dari alokasi anggaran APBD Kota Cirebon yang sangat berpihak pada pendidikan. Momentum Hardiknas menjadi semangat terbarukan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang menjadi soko guru bangsa. Mari majukan pendidikan. Kapan lagi kalau bukan sekarang. Sapa maning lamun dudu kita (siapa lagi kalau bukan kita). Tanpamu Dinas Pendidikan Kota Cirebon tidak berarti. Hanya segenap elemen masyarakat Kota Cirebon yang mampu mengangkat harkat martabat citra dan wibawa pendidikan Kota Cirebon. (*)   *Penulis adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: