Pengumuman Tim Transisi Tertunda Lagi

Pengumuman Tim Transisi Tertunda Lagi

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi ternyata juga jago memberikan harapan palsu (PHP) kepada publik sepak bola Indonesia. Betapa tidak, Janji sang menteri untuk segera mengumumkan nama-nama yang akan dipercayakan ke dalam Tim Transisi PSSI, Rabu (6/5) kemarin, ternyata hanya janji manis. Memang, awal pekan lalu, menteri asal Partai kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan bahwa dia sudah mengantongi 15 sampai 17 nama yang siap menormalisasikan PSSI lewat Tim Transisi tersebut. Dan, Imam berjanji akan segera mengumumkan nama-nama tersebut kemarin. Namun, setelah ditagih, Imam belum bersedia menyebutkan satu namapun. \"Saya berharap semuanya bisa bersabar dan berikan saya sedikit kesempatan lagi. Saya masih butuh waktu untuk mempelajari dengan betul orang-orang yang akan kami percayakan berada dalam tim ini,\" kata Imam Nahrawi saat ditemui di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, sore kemarin. \"Tapi, sebelum pekan ini berakhir, Tim Transisi ini sudah pasti saya umumkan,\" tegasnya. Dengan batalnya pengumuman Tim Transisi tersebut, berarti sudah kali kesekian janji Imam Nahrawi selalu meleset untuk mengumumkan orang-orang yang akan bergabung di tim itu. Padahal, setelah pembekuan PSSI pada 18 April lalu, publik sepak bola telah menggantung harapan tinggi di Tim Transisi itu. Imam beralasan, molornya pengumuman nama-nama yang akan bergabung dalam tim tersebut lantaran unsur ke-hati-hatian yang dia utamakan. Sebab, pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu tidak mau orang-orang yang masuk dalam Tim Transisi nanti adalah mereka yang memiliki track record buruk sehingga mudah diserang dari luar. \"Kami mau hanya orang-orang yang berintegritas dan tidak memiliki catatan masa lalu kelam yang boleh bergabung di tim ini. Dan, untuk mencari orang-orang seperti itu tidak gampang, karena butuh ketelitian dan pencermatan,\" ucapnya. \"Toh, kalaupun ada yang bersih, belum tentu mereka yang bersih itu punya waktu untuk bergabung bersama tim ini,\" timpalnya. Sementara itu, Imam Prasodjo salah satu mantan anggota Tim Sembilan bentukan Menpora mengatakan bahwa, sangat wajar bila pembentukan Tim Transisi harus menyita banyak waktu. Itu karena mekanisme pemilihan anggotanya harus melewati banyak pertimbangan serta melibatkan banyak pihak dan elemen. \"Terkadang ada kandidat yang diusung oleh salah satu elemen, tidak bisa diterima oleh elemen lain dan sebaliknya juga begitu,\" jelas pria yang juga seorang Sosiolog itu.\" Perbedaan pandangan ini membuat dialog harus berlangsung lama. Tapi, saya melihat Pak Menteri (Imam Nahrawi, Red) juga hati-hati dan tidak mau terburu-buru mengumumkan nama-nama ini,\" tambahnya. Sejauh ini, ada sejumlah nama yang disebut-sebut akan masuk dalam Tim Transisi, di antaranya adalah Paglima TNI Jenderal Moeldoko, Oegroseno (mantan Wakapolri), serta Djoko Susilo (mantan duta besar Indonesia di Swiss. Sementara perwakilan Kemenpora adalah Djoko Pekik Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora. Di tim  tersebut, ada empat agenda penting terkait masa depan sepak bola nasional dipercayakan kepada mereka. Mulai dari bertanggung jawab untuk melanjutkan kompetisi, memfasilitasi adanya Kongres Luar Biasa untuk pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru, persiapan Tim Nasional serta masalah administrasi PSSI. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: