Melirik Potensi Wisata Pegunungan Panteun
Pegunungan Panteun, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka diproyeksikan akan dibangun lokasi olahraga Paralayang. Tidak tanggung-tanggung, daerah berjuluk Kota Angin ini juga diagendakan menjadi tuan rumah festival Paralayang. PESONA Gunung Panteun di Desa Sidamukti Kecamatan/Kabupaten Majalengka tidak luput dari pengamatan Pemkab Majalengka untuk dikembangkan. Menurut para ahli olahraga Paralayang, lokasi itu sangat cocok untuk olahraga aeromodeling. Bahkan, beberapa waktu lalu investor dari Jerman sempat melakukan survei di lokasi tersebut. Adanya potensi yang sangat bagus di daerah pegunungan ini, Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi dan jajaran pejabat struktural mengunjungi lokasi itu, Selasa (13/12). Sebelum sampai di puncak, rombongan dihadapi dengan jalan berliku dan lumpur. Panjangnya sekitar 800 meter dari dataran rendah di bawahnya. Setibanya di sana, pemandangan indah terlihat jelas di sana. Rombongan pun bergiliran menggunakan sepeda motor trail dan mobil khusus untuk dataran tinggi. Pada kesempatan tersebut, diperlihatkan simulasi olahraga Paralayang oleh salah satu atlet SEA Games XXVI/2011, Aris. Tak pelak, suasana itu semakin berkesan. Dalam simulasi tersebut, kedua atlet memperlihatkan cara menggunakan parasut yang benar, melakukan manuver, serta memperagakan cara landing atau mendarat. Untuk landing atau landasan akhir olahraga Paralayang, digunakan lapangan sepakbola Desa Sidamukti Kecamatan/Kabupaten Majalengka yang terlihat di garis start di Pegunungan Panteun (tepatnya di atas). Menurut Bupati Sutrisno, pemkab akan mendorong perkembangan olahraga Paralayang di pegunungan ini. Dia menyebut, kalau sudah dibangun obyek wisata dan olahraga Paralayang di lokasi ini, peluang menarik wisatawan sangat besar. Di samping itu, untuk menyetarakan perkembangan pariwisata olahraga Paralayang, Pemkab Majalengka merencanakan untuk menata perkebunan jagung yang berada persis di sekitar lokasi start. Selain itu, akan dibangun juga kebun mangga Gedong Gincu asli Majalengka sebagai bentuk penyelarasan obyek wisata agrobisnis. “Sesuai visi Majalengka, kami akan memanfaatkan dengan baik peluang ini,” ujarnya kepada para wartawan. Dia menambahkan, lokasi pegunungan Panteun sangat cocok dibandingkan tataran wilayah daerah lain di Jawa Barat. Karenanya, Sutrisno berjanji akan mendorong pembangunan olahraga wisata tersebut mulai dari penataan akses jalan menuju lokasi, hingga penataan wisata lain di sekitarnya. “Menurut para ahli, di sini kondisi angin sangat baik. Buktinya, para atlet Paralayang bisa balik lagi ke tempat start. Beda dengan daerah lain yang hanya bisa mendarat di landing atau landasan,” terangnya. Lebih jauh Sutrisno berharap, ketika pembangunan olahraga wisata Paralayang selesai, bisa menjadi ikon Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di mana akan banyak turis dan wisatawan asing ke Majalengka. “Dua hal untuk mewujudkan magnet wisata adalah adanya kemauan dan kemampuan. Kalau dua hal ini menjadi satu, maka kita bisa menarik investor dan para wisatawan. Akhirnya, kami pun akan serius menanggapi potensi itu,” terangnya. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisaya (Disporabudpar) Kabupaten Majalengka, Hj Suratih Puspa SH MM menjelaskan, untuk sosialisasi kepada masyarakat, akhir pekan ini akan digelar festival olahraga Paralayang yang diikuti atlet-atlet Paralayang dunia. “Bentuk promosinya adalah dengan menggelar festival. Rencananya, akan ada 50 atlet Paralayang lokal dan dunia yang akan menjajal track Paralayang di Pegunungan Panteun,” ungkapnya. (mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: