Suami di Jakarta, Tidur Bareng Tetangga
Akui Selingkuh, Nyaris Diamuk Massa, Dibawa ke Kantor Polisi CIREBON- Suami sedang mencari nafkah di Jakarta, justru menerima pria lain di rumah. Ketahuan warga, akhirnya terbongkar juga. Cerita ini dilakukan W (29), warga Kabupaten Cirebon. Wanita dengan satu anak ini menjalin asmara dengan pria berinisial S (47) yang tidak lain tetangganya sendiri. S diketahui sudah beristiri dan punya 4 anak. Terbongkarnya perselingkuhan tersebut berawal ketika S diketahui warga malam-malam bertandang ke rumah W, tepatnya Kamis malam (14/5). Jarak rumah S dan W memang berdekatan, hanya dipisahkan oleh sebuah pekarangan. S diketahui masuk ke rumah W sekitar pukul 23.00 dan baru keluar rumah pada Jumat dini hari (15/5) sekitar pukul 01.30 WIB. Keesokan harinya, warga yang mengetahui hal itu lantas menelepon suami W yang bekerja sebagai penjual ikan di Jakarta. Saat itu juga sang suami yang berinisial B (37) langsung pulang ke Cirebon. Pada Jumat sore, ketika sampai di rumah, B lantas menanyakan hal itu kepada istrinya. Saat itu, sang istri menolak keras tuduhan tersebut. Ia berdalih, malam itu S datang ke rumahnya untuk membetulkan tabung gas yang ada di dapur rumah. Kebetulan sehari-hari S bekerja sebagai pengantar tabung gas 3 kg. Namun B diyakinkan para tetangganya bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi. Akhirnya pada Sabtu pagi (16/5) diadakan musyawarah di balai desa yang menghadirkan kedua pelaku beserta para warga yang mengetahui kejadian tersebut. Dalam musyawarah tersebut, baik S maupun W tidak bisa mengelak lagi. Dari sanalah terbongkar bagaimana kisah hubungan gelap itu terjalin. Rupanya keduanya sudah menjalin hubungan selama tiga tahun. Suami W yang bekerja di Jakarta diketahui jarang pulang. Hal inilah yang mengakibatkan hubungan itu terjalin. Mendengar pengakuan S dan W di balai desa, warga pun geram. S bahkan nyaris menjadi sasaran massa. Namun, polisi bertindak cepat dan segera mengamankannya ke kantor polisi. Kepada wartawan koran ini, S mengaku hubungannya dengan W dilakukan atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan. Ia pun siap untuk bertanggung jawab akan apa yang telah ia lakukan. “Kami melakukan hal itu atas dasar suka sama suka. Saya sering memberinya uang,” katanya kepada Radar, Minggu (17/5). Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto SIK MHum melalui Kapolsek Waled AKP Indra SH membenarkan hal itu. “Untuk sementara kami masih memeriksa yang bersangkutan (S, red) secara intensif,” singkatnya. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: