Tewas Tertimpa Runtuhan Bangunan
Kantor DPPKAD Ambruk saat Proses Bongkar oleh Pekerja CIREBON- Suara gemuruh terdengar keras dari belakang kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Cirebon, Senin (18/5) sekitar pukul 10.00. Suara itu sontak mengagetkan sejumlah pegawai yang tengah beraktivitas, tak terkecuali warga sekitar yang langsung mengerubungi tempat tersebut dan mencari sumber suara. Tak dinyana, sebuah pemandangan tidak biasa terpampang di depan mata. Bangunan yang hendak dirobohkan seketika sudah rata dengan tanah. Empat dari lima pekerja berhasil menyelamatkan diri, dan satu korban yang belakangan diketahui bernama Diran (28), warga Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, tewas di tempat setelah kepalanya terhimpit runtuhan bangunan. Melihat ekannya yang terhimpit runtuhan bangunan, pekerja yang selamat langsung berusaha melakukan evakuasi. Namun naas, korban sudah tak bernyawa dengan kondisi luka pecah di kepala. Wahid (35), salah satu pekerja mengatakan saat itu korban membongkar bagian atas bangunan dengan naik di atas tangga yang terbuat dari kayu, sementara pekerja lainnya tengah membongkar bagian bawah. Saat hendak roboh, bangunan sempat bergerak dan mengeluarkan suara. Empat pekerja langsung lari menyelamatkan diri. Malang bagi korban, tidak bisa menyelamatkan diri dan ikut jatuh bersama runtuhan bangunan. “Pembongkaran ini sudah berjalan tiga hari. Korban baru bergabung kerja hari ini (kemarin, red) pas kejadian,” ujar Wahid. Petugas kepolisian yang menerima laporan adanya kuli bangunan yang tewas tertimpa runtuhan bangunan segera meluncur ke TKP dan melakukan penyelidikan, kemudian mengevakuasi mayat korban ke kamar mayat RSUD Gunung Jati. “Dugaan kita ada human error. Selain itu kalau dilihat dari konstruksi bangunan, harusnya bangunan berlantai dua seperti ini sudah menggunakan besai 12 , tapi ini masih pakai besai 10,”ungkap Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kapolsek Seltim Kompol Drs H Sutisna MSi. Sementara Kepala DPPKAD Kota Cirebon Eko Sambujo mengatakan meninggalnya korban akibat pembongkaran gedung DPPKAD bukan lagi menjadi kewenangan pihaknya. Alasannya, pembangunan gedung tersebut sudah masuk lelang. “Kita tidak punya kewenangan untuk ikut campur ke arah sana, itu kan sudah dilelang,” ujar Eko saat dikonfirmasi Radar melalui sambungan telepon selular. Dia menjelaskan, pekerjaan pembongkaran sebenarnya belum atas perintah mandor. “Mandor saat ini belum datang dan belum ada perintah dari mandor mana saja yang harus dibongkar. Tapi, korban justru mengambil langkah sendiri,” katanya. Meski demikian, tambah Eko, pihaknya ikut berbela sungkawa dan rencananya hari ini akan melayat ke rumah korban. (dri/sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: