Pemilik Penggilingan Padi Akui Belajar dari Teman
PEMILIK penggilingan padi, KS, mengakui penggilingan padi dilakukan dengan mencampur bahan kimia berupa larutan pupuk urea. Ia juga mengakui campuran bahan kima itu berupa dua sendok makan pupuk urea dengan campuran air sebanyak satu botol air mineral dengan ukuran 600 mili liter. Campuran tersebut dimasukkan ke ember yang ditempatkan di sisi atas mesin penggiling padi. “Itu hanya sedikit saja saya campur. Hanya beberapa sendok larutan pupuk urea. Fungsinya agar mengurangi terjadinya beras menir saat dilakukan penggilingan dan mengubah warna menjadi bening dan bersih terlihatnya,” katanya di depan petugas. Saat disinggung sudah berapa lama mencapurkan bahan kimia pada beras tersebut, KS mengaku sudah satu bulan berjalan. Cara itu didapat dari temannya di Karawang. “Ada teman yang berasnya lebih bagus. Dan saya tanya bagaimana caranya, katanya pakai ini (pupuk urea, red),” ujarnya. Sementara Kepala Bulog Sub Divre Cirebon, Miftahul Ulum, mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya tempat penggilan padi yang menggunakan bahan kimia. Dia berjanji akan turun melakukan pengecekan langsung di pabrik penggelingan tersebut. Jika pemilik penggilingan melakukan hal itu dan bermitra dengan Bulog, maka pihaknya akan memberikan sanksi. “Jika benar, dan bermitra dengan Bulog maka kami akan blacklist. Sekali lagi kami memang belum mengetahui adanya penyalahgunaan tersebut. Besok (hari ini, red) kami akan lakukan pengecekan apakah dia bermitra dengan kami atau tidak. Perbuatan itu membahayakan dan tentunya mencemarkan nama baik Bulog,“ tegas Miftah saat dihubungi melalui telepon selular, tadi malam. Masih dikatakan Miftah setiap kali pasokan beras dari mitra, pihaknya selalu melakukan pengecekan kadar kandungan dan kelayakannya. “Kami selalu melakukan pengecekan jika ada beras yang masuk. Namun jika memang melakukan kecurangan dan bermitra dengan kami, tidak segan-segan kami tindak,” tegasnya. (arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: