Coba Peruntungan di Pra Kualifikasi Olimpiade

Coba Peruntungan di Pra Kualifikasi Olimpiade

JAKARTA - Kesuksesan cabor Judo pada SEA Games 2015 lalu saat menjadi juara umum dengan raihan  4 medali emas satu perak dan dua perunggu, membuat pengurus PB PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) berani melempar dadu dan mencoba keberuntungannya dengan terjun pada kejuaraan pra kualifikasi Olmpiade Rio 2016. Salah satu kejuraan yang dibidik adalah turnamen Asian Judo Open 2015, di Taipei, 23 sampai 27 Juli mendatang, yang  khusus diperuntukkan untuk negara-negara Asia. Pada ajang tersebut, Indonesia berencana untuk menurunkan judoka-judoka terbaiknya. Salah satu prioritasnya tentu saja, peraih medali emas pada ajang SEA Games 2015 lalu. \"Tentunya kami akan mengambil kesempatan tersebut , jadi kita akan memohon ke Satlak Prima untuk dimasukkan ke kejuraan pra kualifikasi tersebut,\" ujar Sadik Al-Gadri, Sekertaris Jendral PB PJSI. Beberapa atlet andalan yang akan  turun adalah Horas Manurung (kelas 81-90 kg), Mochammad Syaiful Raharjo ( kelas -66 kg),Gerard Christopher George (7kelas 3-81 kg), serta  judoka putri, Ni Kadek Anny Pandini (kelas 52-57 kg). Keempat judoka tersebut merupakan atlet yang merebut medali emas pada SEA Games 2015 lalu. Satu amunisi tambahan  ada pada diri,  Iksan Apriyadi (66-73 kg) yang merebut medali perak pada SEA Games 2015. \"Untuk Iksan masih akan kami masukkan, karena kami pikir dia masih yang terbaik di kelasnya. Meski kemarin hanya merebut medali perak ,tapi itu karena tidak beruntung saja,\" ungkapnya. Lebih lanjut, Sadik menjelaskan bahwa untuk menembus level Olimpiade memang tak mudah. Sebab level lawan yang akan tampil telah pada kejuaraan pra kualifikasi nanti, lebih tinggi. Namun absennya negara kuat seperti Jepang, sedikit banyak memberikan keuntungan. Meski negara-negara kuat lain seperti Korsel juga tentu tak bisa diremehkan. Namun dirinya tetap yakin anak asuhnya sanggup memberikan yang terbaik.Apalagi hasil training camp di Korsel sebelum persiapan SEA Games  2015, membawa hasil yang positif dan dinilai sangat cocok dalam meningkatkan kemampuan judoka Indonesia. \"Selain itu, atlet yang menang kemarin itu sudah kami prediksi. Karena sebetulnya pembinaannnya  sudah kami siapkan sejak 2008 lalu. Jadi  prosesnya pembinaanberjalan empat sampai lima tahun dan saat ini telah pada peak performance-nya,\" tutup Sadik. (mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: