Minta Pedagang Tak Gunakan Badan Jalan
SELAIN PJU, keberadaan pasar tumpah yang kerap menjadi sumber kemacetan saat mudik menjadi perhatian dalam rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat Lodaya di Polres Cirebo, kemarin (29/6). Para pedagang yang berdagang di badan jalan akhirnya membuat sempit jalur, sehingga menyebabkan kemacetan panjang. Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon Erry Achmad Husaeri mengatakan, ada sembilan titik pasar yang akan diawasi. Kesembilan pasar itu adalah Tegalgubug, Palimanan, Jamblang, Pasar Batik, Pasalaran, Pasar Kue Weru, Mundu, Gebang dan Losari dan berada di sekitar pelintasan jalur mudik. Karena itu pihaknya saat ini sedang menyusun surat edaran untuk dibagikan pada pedagang di sembilan pasar. Dalam surat itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon meminta agar para pedagang tersebut tidak berjualan saat H-10 hingga H+7. \"Akan kita larang untuk berjualan di bahu jalan. Kalau di dalam pasar dipersilakan. Tapi kalau di bahu jalan tidak boleh. Kita akan buat surat termasuk juga spanduk,\" tuturnya. Biasanya, kata dia, para pedagang di badan jalan itu sudah mulai berhenti berdagang pada H-4. Mengingat, para pedagang melakukan aktivitas mudik ke kampung halamannya. \"Kita akan koordinasikan agar pasar tumpah ini bisa dikendalikan,\" ujarnya. Sementara itu Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon mengenai keberadaan pasar tumpah. Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menyiapkan kompensasi, khususnya untuk para tukang becak yang sedang mangkal di badan jalan. Hal itu pun, kata Chiko merupakan satu hal yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi kemacetan. \"H-4 pedagang tak lagi berjualan, ada komitmen dengan aparat setempat. Pemkab Cirebon juga sudah berjanji akan memberi kompensasi kepada para penarik tukang becak agar tak beroperasi demi kelancaran lalu lintas mudik dan balik nanti,\" jelasnya. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: