Hadiah Umrah untuk Ortu
CIREBON- Malam puncak grand final Putri Hijab 2015 Radar Cirebon menjadi malam yang membanggakan bagi Nur Amalia. Pasalnya, dara berusia 19 tahun ini berhak menyandang mahkota kebesaran Putri Hijab 2015. Dia menyisihkan 12 kontestan lain yang mengikuti grand final yang dipusatkan di studio utama Radar Cirebon Televisi (RCTV), tadi malam. Putri Hijab 2015 yang pertama kali digelar di Cirebon ini sendiri berlangsung sukses. Hal itu terlihat dari antusisme peserta dan penonton yang hadir. Satu per satu dari 13 kontestan menampilkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Ada yang bernyanyi, memberikan tausiyah, memainkan alat musik, berpuisi, melukis, hingga kehebatan menari. Dari sana, kemudian peserta disaring dengan menjawab pertanyaan yang dipilih dan diberikan para juri. Aura tegang nampak terasa bagi para kontestan. Namun, hal itu tak menyurutkan rasa optimsime dalam meraih gelar bergengsi kontes Putri Hijab 2015. Dengan pilihan yang sulit itu, akhirnya para juri memutuskan Nur Amalia menjadi juara 1. Perwakilan Cirebon ini tak menyangka bisa memenangkan kontes tersebut. “Iya senang banget, apalagi hadiah umrah ini akan saya berikan untuk orang tua,” ucap Amalia haru. Dia mengaku bangga bisa terpilih menjadi Putri Hijab 2015. Perjalanan menjadi Putri Hijab 2015 sendiri harus dilakui dengan suka, duka, lelah dan capek. Begitupun saat menghadapi malam grand final. Nur Amalia benar-benar mempersiapkan dengan baik. “Banyak persiapan terutama untuk memahami materi tausiyah tidak boleh sembarangan dan harus berdasarkan ayat Quran dan dalilnya yang benar,” jelasnya. Ia mengatakan ini yang kedua kali dirinya mengikuti kontes kecantikan. Dia pernah mengikuti Miss Mahad di Kampus IAIN SNJ Cirebon. “Saya kan mahasiswa IAIN semester tiga saat ini jurusan pendidikan biologi. Pada saat itu anak IAIN wajib ikut pesantren pondok aljamiah. Di akhir mahad ada Miss Mahad. Saya ikut dan juara satu,” bebernya. Setelah dinobatkan menjadi putri hijab, dirinya akan sedikit demi sedikit untuk berdakwah ke teman-teman agar memakai hijab yang syari. “Saya sedikit demi sedikir akan berdakwah, tidak hanya hijab model,” jelasnya. Dewan Juri Putri Hijab, Hj Fifi Shofiyah menjelaskan dari sisi penjurian pihaknya sangat selektif sekali. “Jadi bukan hanya cantik tapi kalau juga memiliki kemampuan dan pengetahuan yang bagus juga,” jelasnya. Hal ini karena tiga juri masing-masing berbeda karakter ada yang dari sisi agama, sosialitas dan cara bergaul dengan masyarakat, serta pendidikan dan wawasa. “Ini event yang bagus, saya harap ini akan menjadi event tahunan untuk radar cirebon. Jadi nanti tahun berikutnya, yang juara satu putri hijab tahun ini akan menyerahkan mahkotanya, ke depan akan semakin bagus. Cirebon itu hijaber akan bisa tampil sampai ke pentas putri hijab nasional dan internasional,” tukasnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: