Bus Tak Laik Jalan, Semua Korban Teridentifikasi
Reporter:
Dedi Darmawan|
Editor:
Dedi Darmawan|
Kamis 16-07-2015,12:30 WIB
[one_half][box]Daftar Korban meninggal
- Juari (34), asal Kragdenan, Kab Grobogan, Jateng
- Solikho (22) asal Desa Dukuhduri Rt 2/5 Desa Arumanis Kecamatan Jaken, Kab Pati, Jateng
- Winoto (38) asal Desa Wonoketinggal, Rt 1/2 Karanganyar, Demak
- Sapawi (63) Ds Srikaton Rt 2/1 Kec Jaken Kab Pati
- Juhari (38) Ds Dlimas Rt 2/3 Kec Banyuputih Kab Batang
- Ali Sodikin (20) Ds Sumber Rt 1/3 Kec Sumber Kab Rembang
- Slamet Wahidin (32) Ds Deles RT 1/1 Kec Bawang Kab Batang
- Jhon/Heri Sukasdi (25) Ds Arumanis Rt 2/5 Jakin Kab Pati Jateng
- Heri (35) Ds Deles Rt 1/1 Kec Bawang Kab Batang Jateng
- Purnomo (40) Ds Sumber Rt 1/3 Kec Sumber Kab Rembang Jateng
- Yudi (32) Ds Sumber Rt 1/3 Kec Sumber Kab Rembang Jateng [/box][/one_half]
MABES Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Tol Palikanci Km 202, Rabu (15/7). Olah TKP tersebut dipimpin langsung Wakakorlantas Mabes Polri Brigjen Sam Budi Gusdian. Proses pemeriksaan itu memakan waktu sekitar 4 jam, dimulai dari pemeriksaan bangkai bus, kemudian semua fasilitas pendukung bus. Itu dilakukan guna mengetahui bus itu laik jalan atau tidak laik jalan.
Ada beberapa hal yang ditemukan polisi, di antaranya kecelakaan dikarenakan spelingnya melampaui batas kemampuan yang mengakibatkan kendaraan ini tidak stabil. Sehingga saat pengemudi menginjak rem, roda belakang dan depan oleng ke kanan dan ke kiri. “Dari stabilizernya dirombak dengan menggunakan karet dan fanbelnya dari penggiling padi. Mobil itu tidak laiak jalan, namun pengemudi menyiasati kendaraan itu agar bisa jalan. Menyiasatinya dengan cara merobak mesin itu,” ujar Sam Budi Gusdian.
Masih dikatakan, keganjilan bukan hanya berada di stabilizer kemudi, namun terdapat juga penghubung antara pengemudi dan roda. Dua penunjang utama itu sudah mengalami keausan pada kamvas rem. Sehingga saat melakukan rem, kendaraan tersebut oleng dan mengganggu aktivitas kerja supir. \"Bukan hanya dari penghubung antara pengemudi ke roda dari power stering juga mengalami kebocoran. Bukan diakibatkan dari benturan, melainkan karena silnya bocor sehingga kerjanya juga tidak optimal,\" katanya.
Masih dilanjutkan wakakorlantas, ecara umum fungsi rem dan tromol cenderung melemah. Rem kanan dan kiri sudah mengalami keausan dan sudah termakan 3-4 milimeter sehingga meskipun kampasnya baru tidak bisa menekan tromol yang diakibatkan kerja rem tidak bisa difungsikan secara maksimal. \"Banyak kejanggalan dari roda belakang, bukan asli bawaan. Dilihat dari kembang-kembangnya mulai yang kanan dan kiri itu tidak ada kesamaan. Kemungkinan besar ban itu bukan ban aslinya,\" katanya.
Setelah pemeriksaan, ia menyimpulkan kecelakaan ini murni dari kelalaian pengemudi karena mengendarai kendaraan yang tidak laiak jalan. Ditegaskan, pihak-pihak terkait yang melakukan hal ini akan diberikan sanksi hukumnya. “Mereka memaksakan keberangkatan kendaraan, sehingga tidak memperhatikan kelayakan kendaraan itu sendiri,\" tegasnya.
Hasil olah TKP polisi ini tentu berbeda dengan pernyataan pemilik Perusahaan Otobus (P.O) Rukun Sayur, Agus Suwito. Agus mengungkapkan, bus dengan nomor polisi AD 1543 CF yang mengalami kecelakaan tol Palikanci Km 202 dalam kondisi baik. Sebelum beroperasi, bus sudah dicek dengan teliti. “Iya memang benar itu bus milik PO Rukun Sayur. Milik saudara saya, tapi masih satu grup,” terang Agus kepada
Jawa Pos Radar Solo (
Radar Cirebon Group).
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Karanganyar memastikan P.O. Rukun Sayur rutin melakukan uji kelaikan jalan. Kepala Dishubkominfo Karanganyar Agus Cipto Waluyo menerangkan, manajemen P.O. Rukun Sayur aktif melakukan uji kelaikan jalan (KIR) armada setiap enam bulan sekali. “Mereka memang uji KIR terakhir awal Juli kemarin. Massa berlakunya sampai 8 Januari,” terang Agus.
Ditambahkan Agus, P.O. Rukun Sayur terkategori bus Antarkota Dalam Provinsi (AKDP). Terkait beroperasinya bus untuk mengangkut pemudik di luar provinsi, izin tersebut dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. ”Rukun Sayur memang AKDP, trayeknya Solo-Tawangmangu. Kalau soal mengangkut pemudik, kemungkinan mengajukan izin ke dishub provinsi,” ujarnya.
11 JENAZAH TERIDENTIFIKASI
Sementara itu, semua korban tewas sudah teridentifikasi, baik yang meninggal dunia maupun yang menjalani perawatan. Keluarga korban yang mayoritas berasal dari Jawa Tengah sudah mulai ramai berdatangan ke RS Mitra Plumbon tempat korban dirawat. Sementara keluarga korban meninggal, juga sudah mulai memulangkan jenzah dari RSUD Gunung Jati.
Total ada 11 korban yang meninggal dunia, dan 41 korban menjalani perawatan. \"Seluruh korban sudah teridentifikasi semua, yang dirawat banyak mengalami cedera kepala dan geger otak akibat benturan. Yang parah ada di ruang ICU dan HCU, sementara yang ringan hanya rawat inap,\" tutur Dokter Umum Rawat Inap RS Mitra Plumbon, dr Maria Putri Nasution kepada
Radar, kemarin.
Sementara pantuan di kamar jenazah RSUD Gunung Jati sejumlah tim forensik dan keluarga tengah sibuk memulangkan jenazah. Surono (32), warga Pati, Jateng, mengatakan dirinya saat mendapat kabar kecelakaan langsung ke Cirebon. \"Kami tahu dari televisi, kemudian langsung menuju Cirebon menghubungi rumah sakit terdekat,\" tukasnya. Dirinya mengaku saat itu belum mengetahui kerabatnya yang bernama Solekho telah meninggal dunia. \"Baru tahu meninggal itu pas ada di Cirebon,\" ucapnya.
(arn/jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: