Hutang Milyaran, RSUDGJ Belanja Mobil

Hutang Milyaran, RSUDGJ Belanja Mobil

Merasa Mobil Direktur Paling Tertinggal se Ciayumajakuning KESAMBI - Tahun 2012 tampaknya menjadi tahun perubahan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati (RSUDGJ). Sampai-sampai mobil dinas (mobdin) direktur ikut ganti. Rencananya tahun ini akan diganti menjadi Kijang Innova. Tidak hanya itu, Komite Medik rencananya juga akan mendapatkan mobdin jenis Toyota Avanza. Namun rencana itu dilakukan justru disaat rumah sakit terbesar se-wilayah III Cirebon ini masih memiliki hutang hingga miliaran rupiah. Dikonfirmasi, Direktur RSUDGJ Drg H Heru Purwanto Mars membenarkan  mobdin rencana tersebut. Direktur selama ini menggunakan Toyota Kijang Kapsul, akan diganti dengan Kijang Innova. Bahkan anggarannya sudah dimasukkan dalam tahun anggaran  2012. “Mobdin yang selama ini saya pakai usianya sudah 12 tahun, mulai dari tahun 2001 hingga sekarang. Jadi wajar saya mobdin yang sekarang diganti yang baru,” kata Heru, kemarin. Heru bahkan mencontohkan RSUD Waled, direkturnya mobdinnya Kijang Innova. Bahkan dibandingkan dengan mobdin direktur RSUD di wilayah III Cirebon, mobdin RSUDGJ tertinggal jauh. Sehingga sangat wajar apabila merencanakan mengganti dengan mobdin yang baru. “Inikan baru rencana, itupun kalau ada uangnya. Kalau nggak ada juga tidak apa-apa,” jelasnya. Selain pengadaan mobdin direktur, kata Heru, rencananya juga akan ada pengedaan mobdin Komite Medik. Hanya saja jika nanti terbentur anggaran, dirinya mempersilahkan  pengadaan mobdin  lebih dulu untuk komite medik. Tujuannya tidak lain untuk menunjang mobilitas komite medik ketika ada acara di luar kota. Karena selama ini komite medik tidak punya mobdin. Disinggung tentang kondisi keuangan rumah sakit yang menanggung hutang hingga miliaran rupiah, justru direktur ganti mobdin, Heru lagi-lagi  menegaskan pengadaan mobdin itu hanya rencana. Jika memang tidak memungkinkan kondisinya, maka sebagai direktur tidak akan memaksakan diri. Alumnus Unair Surabaya ini juga tidak menampik jika  rumah sakit saat ini memiliki hutang sangat besar. Akan tetapi dirinya enggan disalahkan akan  besarnya hutang rumah sakit yang dipimpinnya saat ini. Karena posisi hutang rumah sakit dimulai antara tahun 2008 dan 2009. Pada tahun itu dirinya belum menjabat. Karena direktur saat itu Drg Yono Supriyono Mars MH Kes. “Hutang yang ditinggalkan direktur lama saat itu mencapai Rp12,5 miliar, saya menjabat justru malah mendapat warisan hutang,” kata pria yang hobi bernyanyi ini. Meskipun mendapatkan warisan hutang sangat besar, dirinya berusaha melunasi hutang-hutang rumah sakit dengan cara mencicil. Dan lambat laun hutangnya semakin berkurang. Salah satu cara yang dilakukan adalah menekan pengeluaran keuangan rumah sakit. Hingga sistem pembayaran rumah sakit semuanya disentralkan ke bank. Sehingga tidak ada pembayaran di tiap-tiap ruangan dari pasien rumah sakit. “Alhamdulillah sedikit demi sedikit hutangnya sudah mulai berkurang,” jelasnya. Sementara, Ketua Komite Medik, dr H Wizhar Syamsuri SpPD mengaku sudah mendengar institusi yang dipimpinnya akan mendapatkan mobdin. Bahkan rencana itu sudah didengarnya  sejak 2010, hanya saja hingga saat ini belum terealisasi. “Saya sudah dengar sejak tahun lalu (2010), tapi saya belum berpikir  apakah akan menerima mobdin atau menolak, masih saya pertimbangkan,”  pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: