Panitia 11 Keluhkan Pencairan Dana Pilwu

Panitia 11 Keluhkan Pencairan Dana Pilwu

Di Desa Astana, Diduga Diselewengkan, Kuwu Membantah GUNUNG JATI - Panitia sebelas di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati harus gigit jari. Karena untuk tahap pelaksanaan pemilihan kuwu serentak, panitia harus patungan untuk menutupi berbagai macam kebutuhan. Berdasarkan data yang dihimpun, dana setimulan untuk tahapan pemilihan kuwu yang bersumber dari ADD belum juga cair. Padahal tahapan pendaftaran sudah dimulai sejak Rabu (29/7). Wakil Ketua Panitia Sebelas Desa Astana, Sa\'i mengatakan, setiap tahunnya masing-masing desa memiliki dana stimulan pemilihan kuwu sebesar Rp1 juta. Adanya anggaran tersebut berlaku selama masa jabatan kuwu berlangsung atau enam tahun. Sehingga ketika hendak ada pelaksanaan pilwu, anggaran tersebut bisa digunakan sebagai dana talangan, sambil menunggu alokasi dana desa cair. \"Tapi sayangnya, anggaran di Desa Astana ini tak kunjung cair. Enggak tahu anggarannya ke mana. Kalau desa lain itu pakai dana yang setiap tahun dianggarkan satu tahun. Jadi kalau ditotal selama enam tahun ada Rp6 juta,\" ujarnya saat mengunjungi Graha Pena Radar Cirebon, Selasa (28/7). Sejak pendaftaran bakal calon kuwu yang mulai dibuka kemarin, panitia sebelas di Desa Astana harus mengencangkan ikat pinggang. Mereka pun akhirnya patungan agar tahapan pemilihan kuwu bisa berjalan dengan baik. \"Uangnya memang tidak seberapa, tapi kan itu sangat berharga sambil menunggu ADD yang tahun ini cair. Kita khawatir justru nanti persoalan ini malah mengganggu proses pelaksanaan pilwu. Jadi sekarang ditalangi dulu panitia sebelas,\" jelasnya. Setelah ditelisik, kata Sa\'i, anggaran pemilihan kuwu sejumlah Rp6 juta yang seharusnya bisa menjadi dana stimulan, justru digunakan aparat desa setempat. Ketika dikomunikasikan pada aparat desa yang menggunakan anggaran itu, panitia sebelas baru dijanjikan akan mendapatkan pencairan dana talangan pada 8 Agustus mendatang. \"Kita minta segera dikembalikan, karena kita butuh dana tersebut. Habis dari mana lagi kalau bukan dari dana itu. Karena kita juga kan tidak bisa terus-terusan menalangi,\" jelasnya. Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Kuwu Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Nawadi membantah mentah-mentah tudingan penyelewengan dana stimulant untuk pemilihan kuwu. Menurutnya, anggaran yang ada setiap tahun itu masih utuh dan bisa digunakan untuk menalangi kebutuh pemilihan kuwu serentak di desanya. \"Itu kabar bohong. Itu hanya isu dan tidak benar. Itu salah. Dananya ada, dan sebentar lagi juga akan bisa digunakan,\" ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (29/7) Nawadi mengatakan, hingga saat ini tahapan pelaksanaan pemilihan kuwu di desanya tidak terkendala apa pun. Persoalan belum ada dana pemilihan kuwu pun bukan hanya menjadi persoalan Desa Astana. Melainkan seluruh desa yang akan melaksanakan pemilihan kuwu serentak. \"Sampai saat ini semuanya masih berjalan dengan baik. Kalau pun ada kabar yang kurang baik soal anggaran, itu tidak benar. Itu bohong,\" jelasnya. (kmg)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: