Rilis Sketsa, Bikin Sayembara Rp391 Juta

Rilis Sketsa, Bikin Sayembara Rp391 Juta

BANGKOK- Pemerintah Thailand terus memburu pelaku pengeboman di Rajprasong, dekat Kuil Erawan Senin malam (17/8). Kemarin (19/8) pihak kepolisian telah menyebarkan sketsa wajah pelaku. Sketsa ini jauh lebih jelas dibandingkan dengan gambar CCTV yang dirilis sehari paska pengeboman. Si tersangka yang belum bisa diidentifikasi ini memiliki rambut hitam, kulit terang, berkacamata dan memiliki jambang pendek. “Tersangka memiliki kulit putih dan kemungkinan besar penduduk Eropa atau campuran dengan Timur Tengah,” ujar Juru Bicara kepolisian Nasional Thailand Prawut Thavornsiri. Gambar tersangka tertangkap kamera CCTV sekitar 20 menit sebelum bom meledak. Dia meninggalkan tas punggungnya di area kuil Erawan dan pergi begitu saja menembus kerumuman sebelum akhirnya  bom meledak. Perintah penangkapan terhadap tersangka telah dikeluarkan. Sejauh ini belum ada pihak-pihak yang mengklaim sebagai pelaku peledakan yang menewaskan sebanyak 20 orang dan melukai sedikitnya 120 orang lainnya tersebut. Sejauh ini 68 orang masih dalam kondisi kritis. Dalam akun Twitter-nya, Prawut menawarkan imbalan sebesar THB 1 juta (Rp391,8 juta) bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi berharga yang  bisa menangkap pelaku. Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa tersangka tidak bekerja sendiri. Melainkan termasuk dalam jaringan terorisme. Sebab pada saat kejadian disinyalir ada dua pelaku lainnya di lokasi pengeboman. Dua orang yang tidak ikut dirilis sketsa wajahnya ini juga tengah dalam pencarian. Pihak kepolisian hanya mengungkapkan dua tersangka lainnya ini berbaju merah dan satunya putih. Keduanya mengelilingi tersangka pertama yang pada saat kejadian memakai kaos kuning. Agaknya dua orang yang lain ini berusaha menutupi tersangka pertama dari pandangan orang-orang di kerumunan saat dia melepas dan meletakkan tas ranselnya di depan pagar dekat kuil Erawan. Tidak dijelaskan dengan detail apakah dua tersangka lainnya ini juga merupakan orang asing atau penduduk lokal. Namun yang pasti ada penduduk Thailand yang terlibat. “Ini adalah jaringan. Kami percaya pasti ada orang yang membantu tersangka, penduduk Thailand,” ujar Kepala Polisi Thailand Jendral Somyot Poompanmoung. Ledakan kedua yang terjadi Selasa (18/8) juga disinyalir masih berhubungan dengan bom di Kuil Erawan. Namun ada pula kemungkinan pelaku bom kedua ini hanya meniru saja. Terpisah, Kasem Pooksuwan (47), salah satu sopir taksi yang ditumpangi oleh tersangka peledakan kian menguatkan bahwa kemungkinan besar dia adalah orang asing. Sebab selama berada di dalam taksi, pria tersebut berbicara di telepon dalam bahasa asing yang tidak pernah dia dengar sebelumnya. Pria ini berhenti di taman yang berada di pusat kota. “Ketika saya menurunkannya, dia masih tampak sangat tenang seperti pelanggan normal lainnya. Dia tidak tampak terburu-buru sama sekali,” ujar Kasem.  Sejauh ini pihak kepolisian masih belum menuding kelompok manapun terlibat dalam aksi ini. Termasuk diantaranya kelompok kaos merah yang menentang  rezim junta militer. Mereka menyatakan bahwa serangan ledakan kali ini tidak cocok dengan taktik yang biasa dipakai oleh kelompok kaos merah. Tudingan bahwa pelakunya adalah etnis Uighur yang dipulangkan paksa oleh pemerintah Thailand ke Tiongkok juga sempat mencuat. Ledakan ini berdampak luar biasa pada industri pariwisata di Thailand. Selama ini negara Gajah Putih itu memang sangat mengandalkan sektor pariwisata sebagai pemasukan negara. Badan Pariwisata dan Perjalanan Dunia merilis bahwa 9 persen perekonomian Thailand bergantung pada sektor pariwisata. Padahal negara negara lain rata-rata hanya 3 persen. Untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik, kemarin pihak  kepolisian meningkatkan keamanan di lokasi-lokasi yang biasa dikunjungi turis. Utamanya lokasi-lokasi yang kerap didatangi oleh turis Tiongkok. Sebagian besar turis Thailand memang berasal dari Tiongkok. Tercatat ada lebih dari 4 juta turis asal Tiongkok berkunjung ke Thailand selama semester pertama tahun ini. Jumlah ini melonjak dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Para turis Tiongkok ini telah menghabiskan setidaknya USD 5,3 miliar (Rp73,5 triliun) selama kunjungannya di Thailand. (AFP/Reuters/USA Today/BBC/CNN/sha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: