Mahaka Siap Menghadap, BOPI Tak akan Cabut Rekomendasi

Mahaka Siap Menghadap, BOPI Tak akan Cabut Rekomendasi

JAKARTA - Piala Presiden 2015 yang diikuti 13 klub ISL dan 3 klub Divisi Utama baru bergulir empat hari. Tetapi kemelut terus bergulir sejak hari pertama turnamen berlangsung. Penyebabnya, yakni karena masalah logo PSSI yang muncul di jersey wasit diatas logo Piala Presiden. Disisi lain, PSSI sudah mendapatkan sanksi adminitrasi dari Kemenpora. Atas kondisi itu, tidak ada opsi lain yang diberikan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk menginstruksi Mahaka Sports & Entertainment untuk melepas atrbut PSSI itu. Hasani Abdul Gani, CEO Mahaka Sports & Entertainment menegaskan bahwa dirinya siap bertanggung jawab penuh jika memang dinilai melanggar aturan. Segala permintaan yang diminta BOPI secara jelas bisa diselesaikan Mahaka. Termasuk masalah krusial yang berkaitan dengan transparansi dana. \"Ini bentuk upaya kami menjaga turnamen tetap jalan. Kalau kami dianggap bermasalah kami siap dipanggil,\" terang Hasani saat dikofirmasi Jawa Pos (Grup Radar Cirebon) kemarin (2/9). Dia menjalaskan proses perjalanan penyisihan di empat kota berbeda telah berlangsung cukup meriah. Dari pantauannya, tidak ada indikasi permainan kotor yang dilakukan wasit ataupun klub yang bersangkutan. Sebagaimana diketahui upaya mencari panggung buat pejabat PSSI juga telah berlangsung dibeberapa daerah. Pertama di Bali saat pembukaan turnamen, dan berlanjut pada hari kedua di grup Makassar. Ketua PSSI La Nyalla Matallitti menyaksikan langsung laga di Makassar. Adapun masalah yang muncul yakni, karena dilatarbelakangi adanya #savePSSI disana. Artinya panpel Makassar dianggap memberikan tempat buat PSSI yang tengah dihukum. Meski demikian, Hasani menganggap hal tersebut lumrah. \"Kami tidak bisa melarang orang melihat pertandingan,\" katanya. Disisi lain, Hru Nugroho, Sekjen BOPI menyatakan bahwa timnya terus memantau pelaksanaan turnamen oleh Mahaka. Setiap ada pelanggaran atau indikasi masalah, Heru langsung berkomunikasi dengan Hasani. \"Ini semua demi sepak bola yang lebih tertata, kami sedang atur jadwal untuk bertemu mereka,\" tegasnya. Serangkaian evaluasi sudah barang tentu akan disampaikan BOPI kepada Mahaka.\"Kami sudah tekankan jangan pakai simbol PSSI,\" tegasnya. BOPI juga menyarankan Mahaka untuk mengganti seragam wasit sudah dipasang logo PSSI. Sekalipun logo tersebut diakui Hasani sebagai representasi Asosiasi PSSI Provinsi (Asprov). (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: