Bentuk Tim Pencari Fakta
Disperindagkop UMKM Kaget Ada Pungli Tenda PKL KESAMBI – Kabar pungutan liar membuat panas Disperindagkop UMKM Kota Cirebon. Kepala Bidang Perindustrian Disperindagkop UMKM Kota Cirebon, Rojai Lugisanto menyesalkan oknum yang melakukan pungutan liar kepada sejumlah PKL. Mengingat pembagian tenda tanpa pungutan. “Saya sendiri sebagai kabid belum pernah menginstruksikan, baik secara lisan maupun tertulis kepada para staf. Bahkan saya sudah mengingatkan kepada staf saya untuk berhat-hati dan hindari pungutan dalam pelaksaan kegiatan ini,” ujarnya, Rabu (18/1). Rojai menyatakan, pihaknya sudah membentuk tim penelusuran untuk mencari fakta di lapangan. Jika ada indikasi pungutan liar dilakukan orang dinas, pihaknya akan memberikan sanksi secara tegas. “Karena terus terang saya kaget dengan adanya berita ini,” katanya. Langkah selanjutnya, Disperindagkop UMKM akan memanggil PKL yang mendapatkan tenda untuk silaturahmi dan klarifikasi. “Untuk meminta kejelasan pungutan itu dilakukan siapa, dan atas dasar apa. Karena bantuan tenda untuk PKL itu dibagikan secara cuma-cuma, gratis,” tandasnya. Rojai mengatakan, pembagian tenda dalam rangka penataan dan perapian PKL melalui Forum PKL. Sejumlah 45 tenda dibagikan kepada sejumlah PKL yang berada di tiga ruas jalan di Kota Cirebon. Yakni Jl Yos Sudarso, Jl Pulasaren, dan di sekitar Lapangan Kasepuhan. Dalam program tersebut pihaknya tidak memperkenankan pungutan sebesar apa pun. “Kalau ada kebijakan antara Forum PKL dengan PKL itu di luar tanggung jawab kami,” ujarnya. Sementara, Ketua Forum PKL, Ade Supriatna mengaku, pihaknya tidak pernah memungut kepada PKL. “Kalau Rp10 ribu itu untuk ongkos mobil. Dan PKL-nya sendiri yang mengoordinasi. Adapun yang Rp50 ribu itu di luar tanggung jawab Forum PKL,” jelasnya. Jika benar terjadi praktik pungutan liar, kata Ade, hal itu dilakukan oknum yang memanfaatkan situasi dan tidak suka dengan Forum PKL. Pihaknya juga akan melakukan penelusuran untuk mencari siapa oknum di balik praktik pungli. “Kami berusaha mencari oknum itu. Tapi kami belum bisa menyebutkan saat ini,” katanya. (hsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: