Nama Kepala BK-Diklat Pernah Dicatut

Nama Kepala BK-Diklat Pernah Dicatut

Sebar SMS dan Spanduk “Waspada Penipuan PNS”  KEJAKSAN - Menjelang mutasi, marak penipuan dengan modus mampu menjadikan calon pejabat ke kursi dan posisi tertentu. Tidak jarang, oknum penipu tersebut mencatut nama sekretaris daerah, kepala BK-Diklat dan pejabat lainnya. Karena itu, Kepala BK-Diklat Kota Cirebon Anwar Sanusi SPd MSi sampai harus menyebarkan pesan singkat elektronik (SMS) kepada seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon. Saat ramai menjelang pengumuman kelulusan tes CPNS honorer, nama Anwar Sanusi selaku kepala BK-Diklat Kota Cirebon dan pejabat terkait lainnya, kerap disalahgunakan. Bahkan, ada beberapa korban yang telah menyerahkan uang sebagai syarat lulus menjadi CPNS. Padahal, itu dilakukan oknum yang mengatasnamakan Anwar Sanusi maupun pejabat terkait lainnya. Mengetahui hal itu, Anwar Sanusi mengirimkan pesan singkat elektronik kepada seluruh kepala SKPD di lingkup Pemkot Cirebon. Tujuannya, agar disampaikan kepada bawahannya hingga staf untuk waspada dan tidak percaya oknum penipu tersebut. Sebab, lanjut pria berkacamata ini, banyak informasi masuk dan mempertanyakan kejelasan status SMS dan telepon tersebut. “Jangan percaya terhadap oknum dengan modus meminta atau mentransfer uang. Itu pasti penipuan. Kalau ada yang mengaku, silakan langsung laporkan ke BK-Diklat atau konfirmasi langsung,” tegasnya kepada Radar, Senin (7/9). Segala informasi tentang CPNS, baik honorer maupun mutasi, secara tupoksi berada di BK-Diklat. Namun, ujar Anwar, dalam hal ini pihaknya tidak pernah melakukan aksi tindak penipuan dengan transfer uang atau sejenisnya. Untuk honorer dan tes CPNS, kata Anwar, sistem yang digunakan akan lebih ketat dengan Computer Assessment Test (CAT). Dengan cara itu, jawaban langsung dinilai dan saat itu juga ditentukan lulus atau tidak. Sedangkan untuk mutasi semua proses sudah dilakukan. “Menentukan nama promosi untuk pejabat eselon tiga dan empat ada di walikota. Kami hanya melakukan tugas administrasi,” tukasnya. Anwar menyampaikan, untuk menghindari adanya calo, selain SMS, pihaknya juga memampang tulisan besar agar hat-hati terhadap calo PNS. “Insya Allah tidak ada calo mutasi,” jelasnya. Mantan kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon itu mengingatkan, para PNS jangan mudah percaya dengan orang-orang yang menjanjikan jabatan. Dia memastikan, kabar calo yang beredar ini bukan dari kalangan PNS. Sebab, PNS tidak ada yang berani melakukan hal tersebut. “Kalau oknum mungkin ada. Tapi, kalau uang tersebut diberikan kepada calo, lebih baik uang tersebut digunakan untuk yang lebih bermanfaat, seperti memberi santunan kepada yatim piatu, atau membuka usaha,” tegasnya. Terpisah, anggota Komisi A DPRD Kota Cirebon Harry Saputra Gani mengajak PNS di Kota Cirebon untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran manis yang dilakukan calo untuk mendapatkan jabatan strategis di setiap SKPD. Para PNS, lanjutnya, harus lebih hati-hati apalagi bulan ini, pemkot berencana melakukan mutasi. Tentunya, kabar mutasi ini akan banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “Harusnya, PNS jangan mudah tergiur dengan tawaran manis, tapi berujung pahit. Karena para calo hanya memanfaatkan momentum saja. Artinya, jangan sampai mereka tertipu,” ujar pria yang akrab disapa HSG ini. Menurutnya, mutasi yang kabarnya bulan ini digelar, harus profesional dan benar-benar menempatkan jabatan sesuai latar belakang mereka. Jangan sampai, pejabat menempati pekerjaannya tidak sesuai job desk-nya. “Mutasi kali ini mudah-mudahan merupakan evaluasi dan bisa memperbaiki hasil mutasi yang dilakukan pada awal tahun 2015. Sehingga baperjakat bisa memposisikan PNS sesuai kemampuan yang dimilikinya,” tuturnya. (ysf/sam)          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: