Universitas Kuningan Lahirkan 573 Lulusan
KUNINGAN - Universitas Kuningan (Uniku) kembali mengalumnikan 573 lulusan. Rabu (9/9), mereka menggelar Wisuda Gelombang II Tahun 2015 di Student Center Iman Hidayat Uniku. Prosesi upacara wisuda berjalan khidmat. Tampak Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda hadir bersama Bapak Pembangunan Kuningan H Aang Hamid Suganda. Ada pula Ketua Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan H Uri Syam MH, Koordinator Kopertis IV Jawa Barat dan Banten Prof Dr Ir H Abdul Hakim Halim MSc, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr H Asep Hilma. Sebelum inti wisuda, Rektor Uniku, DR H Iskandar MM memberikan penghargaan kepada para wisudawan berprestasi, mahasiswa berprestasi, juga memberikan Uniku Award. Di sela pidatonya, Iskandar menekankan pentingnya solusi wirausaha untuk mengatasi resesi ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia. Selain bisa membuka lapangan pekerjaan, juga secara otomatis mampu memberdayakan sumber daya manusia. “Berwirausaha dibutuhkan keuletan dan kerja keras. Sebab ke depan kompetitor akan semakin banyak. Apalagi setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” kata akademisi berusia 52 tahun ini. Di tegaskan bahwa wisuda merupakan akhir dari proses pembelajaran secara akademis. Wisuda bukan berarti akhir dari proses pembelajaran secara keseluruhan. Selama hayat masih di kandung badan, seorang manusia akan terus belajar dan belajar. “Terima kasih kepada seluruh warga Kuningan yang telah mempercayai Uniku sebagai lembaga pendidikan untuk putra-putri tercintanya. Uniku akan terus meningkatkan kualitas pendidikan,” janjinya. Dalam dua tahun terakhir, bahkan Uniku telah melakukan pencanangan ingin naik kelas untuk akreditasi tinggi. Untuk mendukung mahasiswanya sendiri, Uniku telah memberikan beasiswa hingga Rp1,099 miliar. Utje menyebut, para wisudawan telah memasuki gerbang cendekiawan. Di mana, sudah barang tentu memiliki tanggung jawab sosial yang berbeda dengan masa sebelumnya. “Di pundak para sarjana lah masyarakat menaruh sebuah harapan untuk mampu memberikan sumbangsih pemikiran kajian-kajian ilmiah guna membantu memecahkan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi,” ungkapnya. Utje juga mengingatkan, tantangan ke depan jauh akan lebih berat dan variatif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sungguh besar dan sulit, terlebih di dalam perkembangan ilmu dan penguasaan teknologi yang amat pesat. “Setiap sarjana, baik yang bergerak di bidang pengembangan ilmu pengetahuan maupun di tataran praktis, diharapkan mampu menjawab persoalan-persoalan tadi, guna mengabdikan diri sepenuhnya bagi kepentingan bangsa dan negara,” harapnya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: