198 Karakter, Nyaris Pupus karena Minim Pentas
Melihat Ukiran Kayu dan Topeng Wayang Wong Khas Cirebon Cirebon memiliki ragam kesenian yang unik hasil dari cipta dan karsa para seniman terdahulu. Dua kesenian yang memiliki karakteristik unik itu ialah ukiran kayu dan topeng wayang wong khas Cirebon. Keduanya mungkin sudah nyaris pupus, salah satunya karena minim regenerasi dan pentas. JAMAL SUTEJA, Pekalipan “CIREBON itu kaya akan seni dan budaya dari segala aspek. Dari tariannya, topengnya, lukisannya, seni ukirnya, sastranya. Cirebon punya basic dan karakter tersendiri,\" ucap seniman dan juga pemilik Galery Budaya Yusuf Dhendrabrata, Elang Iyan Arifudin kepada Radar, kemarin. Hal itulah yang membuatnya ingin menularkan motivasi yang sama kepada generasi muda. Darah seni memang mengalir dalam tubuh Elang Iyan Arifudin. Dia adalah anak keempat dari lima orang anak dari almarhum Yusuf Dhendrabrata, seorang seniman yang dikenal sebagai orang yang banyak menduplikat kereta kuno, salah satunya Pedati Gede Pekalangan. Elang Iyan, begitu dia disapa, kini memiliki galery di kawasan Keraton kacirebonan. Galery itu diberi nama sama dengan nama ayahnya, didirikan mulai dari 9 Agutus 2014. \"Ini merupakan etalase seniman Cirebon, melanjutkan souvenir shop yang didirikan oleh almarhum ayah saya,\" ungkapnya. Salah satu koleksinya yaitu ukiran kayu khas Cirebon yang bergambar Rahwana. Ukiran itu dibuat langsung oleh Pangeran Jabir dari Keraton Kanoman sekitar tahun 1808. Sehingga ukiran kayu itu termasuk yang unik dan kuno. Elang Iyan menyebutkan ukiran kayu khas Cirebon berbeda dengan ukiran lainnya. Pembedanya, ukiran kayu khas Cirebon agak lebih dalam, halus dan berkarakter. \"Kalau membuat ukiran bunga, ukiran Cirebon itu lebih hidup, tak seperti ukiran Jepara,\" tukasnya. Sehingga ukiran kayu kuno itu ia simpan dan tidak dijual, sebagai bahan untuk dipelajari. Tak hanya ukiran kayu. Ada juga koleksi topeng wayang wong khas Cirebon. Menurut Elang Iyan, dirinya miris dengan kondisi wayang wong khas Cirebon saat ini. Salah satunya karena minim pentas sehingga masyarakat kurang mengetahui kesenian yang satu ini. Lebih miris lagi, kata Elang Iyan, koleksi 198 jenis karakter topeng wayang wong Cirebon ada di Museum Solo. Sementara di Cirebon sendiri tidak memilikinya. Di galery miliknya itu ia mencoba dengan kekuatan sendiri untuk mengumpulkan uang agar bisa mengoleksi topeng wayang wong Cirebon. Saat ini di galerynya terdapat 75 karakter topeng wayang wong Cirebon. Wayang wong Cirebon memang berbeda dengan yang lain. Selain memiliki topeng yang beragam, wayang wong Cirebon juga memiliki dalang tersendiri yang akan mengisi suara. Sehingga orang yang menjadi wayang itu cukup mempertunjukan tarian saja. \"Setiap karakter topeng memiliki tariannya sendiri-sendiri. Di samping itu, wayang ya hanya memragakan tarian, yang mengisi suara ada dalangnya,\" ujarnya. Menurutnya, dunia pedalangan di Cirebon saat ini sangat miris karena minimnya generasi penerus. Dia berharap dengan banyaknya ragam seni dan budaya Cirebon ini, bisa dilesatrikan di daerahnya sendiri. \"Kalau topeng masih dibilang aman, karena banyak yang sudah mempelajarinya. Sementara kalau untuk ukiran dan dalang masih belum aman, karena minim pentas dan regenerasi,\" tuturnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: