Dapur Seniman Tetap ”Ngebul”
Tidak Ada Larangan Pentas Selama Pilkada Serentak JATIBARANG– Berbeda dengan enam tahun sebelumnya, di Pilkada Serentak 2015 ini para seniman di Kabupaten Indramayu tidak khawatir dapurnya bakalan tidak ngebul. Ini menyusul tidak adanya larangan kegiatan pentas hiburan sepanjang musim pilkada oleh pihak berwenang. Ratusan bahkan ribuan seniman yang menggantungkan hidup dengan bergabung dengan grup organ tarling, sandiwara, wayang kulit, maupun singa depok di Bumi Wiralodra pun senang. Mereka tetap bisa eksis mengais rezeki termasuk pada masa kampanye Pilkada seiring dengan maraknya pesta hajatan. Seniman asal Kecamatan Jatibarang, Kardi menuturkan, situasi Pilkada 2015 ini memang jauh berbeda saat musim pemilu tahun 2009 lalu. Di kala itu, ekonomi para seniman morat-marit akibat adanya larangan pentas hiburan menjelang pemilu presiden (pilpres). “Sekarang kami benar-benar merasa senang tidak adanya larangan untuk pentas. Dapur kami bisa tetap ngebul,” ujar Kardi, kepada Radar, Senin (28/9). Apalagi pasca lebaran haji atau menjelang musim panen raya, order pentas sedang ramai-ramainya diterima sejalan antusiasisme masyarakat menggelar pesta hajatan yang begitu tinggi. Namun Kardi mengajak agar kesempatan dan kepercayaan ini dimanfaatkan oleh para seniman untuk membantu tugas kepolisian dengan tetap ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Seniman asal Kecamatan Bongas, Iif menyatakan, sebagai bagian dari komponen masyarakat dia siap membantu pemerintah maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu untuk sosialisasi serta menyukseskan Pilkada 2015. Caranya dengan memberikan informasi kepada masyarakat serta turut menjaga kondusivitas ketika digelar pesta hajatan. Melalui media hiburan rakyat, bapak tiga orang anak ini yakin, sosialisasi ataupun penyampaian informasi seputar Pilkada kepada masyarakat akan lebih mengena. Suwandi seniman lainnya mengungkapkan, sebagai salah satu media informasi, komunikasi dan interaksi dengan masyarakat, panggung kesenian memang dapat difungsikan untuk kegiatan sosialisasi. Tidak hanya tentang pilkada, melalui kesenian, program-program pembangunan maupun pemerintahan bisa ditransfer dengan mudah kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan Tri Smara Brata atau kode etik para seniman. “Ada tiga tugas mulia yang diemban oleh para seniman yang tercantum dalam Tri Smara Brata. Yaitu sebagai juru didik, juru penerang dan juru hibur,” terang dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: