Puluhan Rumah Terendam Banjir

Puluhan Rumah Terendam Banjir

\"\"55 Hektar Sawah Gagal Panen LIGUNG - Hujan deras Kamis sore (9/2) hingga Jumat (10/2), membuat sungai Cikamangi menguap. Lebih dari 55 hektar sawah terendam banjir dan terancam gagal panen. Banjir juga merendam pemukiman penduduk yang dihuni oleh 30 kepala keluarga, selama 10 jam. Warga setempat, Tono (29) mengatakan, 2 hektar sawah miliknya terendam banjir. Padahal, setiap musim panen dirinya bisa mendapatkan 4 ton gabah. “Pada panen nanti sudah diperkirakan akan mendapat gabah Cuma 2 ton, itu juga beruntung jika masih mendapat separuhnya,” ujar dia. Pantauan Radar, dusun yang berbatasan dengan Desa Leuweunghapit dan desa Lojikobong, serta Majasari itu, setiap musim penghujan menjadi langganan banjir. Menurut Kepala Desa Leuweunghapit, Arifin, tidak adanya tanggul daerah aliran sungai (DAS) di Dusun Cikamangi, menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir tahunan. Air sungai Cikamangi dengan mudah meluap ke pemukiman warga dan area lahan sawah. Selain tidak adanya tanggul, banjir juga diduga karena adanya penyumbatan bendungan di Desa Ampel, Kecamatan Ligung. “Oleh karena itu, kami meminta dilakukan kajian ulang terkait bendungan yang ada di Desa Ampel itu. Sebab dampaknya menyebabkan dusun Cikamangi selalu menjadi langganan jika musim penghujan tiba,” ungkapnya. Arifin menambahkan, banjir sempat merendam sekitar 29 rumah di Blok Minggu, Blok Senin dan Blok Selasa. Sedangkan 55 hektar sawah yang terancam gagal panen, tersebar di Blok Jambar seluas 28 hektar, Blok Carik 12 hektar dan Blok Bengkok 15 hektar. Sementara itu, Camat Ligung, H Gatot Sulaeman AP MSi menyatakan, untuk penanganan banjir di Dusun Cikamangi, pemerintah sudah menyiapkan beberapa solusi. Pengerukan Sungai Cikamangi sudah masuk dalam dokumen Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang). ”Insya Allah akan segera dilakukan normalisasi disungai Cikamangi, berupa pengerukan dan rehabilitasi DAS,” tukasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: