Tragedi Petir, Buper Palutungan Langsung Tutup

Tragedi Petir, Buper Palutungan Langsung Tutup

KUNINGAN – Tragedi tersambarnya empat orang yang tengah berkemah di Blok Ipukan Dusun Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur langsung disikapi serius. Pihak pengelola langsung melakukan tindakan dengan melakukan penutupan sementara kawasan tersebut. “Ditutup sementara. Kita pelajari pola petir di sekitar Ipukan. Apakah sering terjadi atau tidak. Jika sering terjadi, maka Ipukan dibuka mengikuti pola hujan. Apabila cuaca cerah dibuka, dan sebaliknya, jika hujan ditutup,” ucap Kepala Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Resort Cigugur, Idin Abdin kepada Radar, kemarin (10/11). “Kejadian ini menjadi perhatian serius. Makanya, kami tidak ingin ada kejadian serupa. Sebab, yang kemarin saja membuat kami trauma,” terangnya. Pihaknya yakin, keputusan ini diterima oleh semua pihak demi keamanan. Cuaca sendiri memang tidak bersahabat dan hal ini dipertegas dari keterangan BMKG (Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika). Idin juga tidak menampik keputusan ini diambil dari masukan berbagai pihak. Sebab, sebelumnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuningan mengeluarkan imbauan untuk tidak mengadakan kegiatan perkemahan sementara waktu. “Keamanan tetap nomor satu. Makanya kami memutuskannya untuk ditutup. Penutupan tergantung kondisinya,” ujarnya. Sebelumnya, Kepala Disdikpora Kuningan, Drs A Taufik Rohman MPd MSi mengajak para pengelola sekolah di Kota Kuda untuk bercermin pada peristiwa mengenaskan itu. Sehingga, para sekolah tidak mengizinkan siswanya berkemah. “Lagi hujan begini, saya mengimbau untuk hati-hati. Kalau tidak terlalu penting, lebih baik kegiatan perkemahan ditunda dulu sampai cuacanya baik,” imbuanya. Seperti diketahui, korban tewas akibat sambaran petir yang tengah berkemah di Buper Ipukan Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur, Sabtu (7/11), sebanyak empat orang. Dua orang berstatus pelajar, dua orang lainnya Pembina pramuka. Dua pelajar atas nama Dean Andika (15) dan Andrian (14), tercatat sebagai siswa SMAN 1 Jamblang Kabupaten Cirebon. Dua korban lainnya, Arif Budyanto (24) dan Arif Budiman (25), alumni dan panitia. Selain keempat orang tersebut, terdapat tiga korban lain yang mengalami luka bakar. Di antaranya Farhat dari UMC, Nurhalizah (17) dan Annisa (16) dari SMAN 1 Jamblang. Para korban menjalani perawatan di RS Sekar Kamulyan Cigugur. Hanya saja, mereka kemudian dirujuk ke RS di Cirebon. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: