Tiga Pelaku Pengeroyokan Tertangkap
KASUS tewasnya Agus (18) Desa Wiyong, Blok Sera, RT/RW 03, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, yang tewas akibat penganiayaan dan dikeroyok puluhan orang diduga geng motor masih terus diselidiki Satuan Reskrim Polres Cirebon. Meski polisi telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, polisi masih mengembangkan kasus tersebut untuk mencari para pelaku lainnya. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Dajrot Sungkowo kepada Radar Cirebon, kemarin (10/11). “Kasus ini menjadi perhatian kami dan masih terus diselidiki. Alhamdulillah untuk sementara baru kami amankan tiga orang yang diduga pelaku, jadi bukan delapan orang. Belum ada yang dijadikan tersangka karena kami masih mengembangkan kasus ini dan memintai keterangan dari saksi-saksi,” katanya usai mengikuti upacara bendera peringati Hari Pahlawan di Mako Polres Cirebon. Diungkapkannya, pihaknya juga masih mendalami apakah para pelaku merupakan geng motor atau bukan. “Sampai saat ini belum diketahui apakah para pelaku ini kawanan geng motor atau bukan. Semuanya masih dalam lidik,” ungkap dia. Dalam kesempatan itu, Cirebon AKP Dajrot Sungkowo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati jika sedang berkendara pada malam hari. “Mengantisipasi terjadinya aksi Street Crime (kejahatan jalanan, red), kami masih terus melakukan patroli tertutup oleh tim reskrim di daerah-daerah rawan begal dan geng motor. Saya imbau masyarakat jangan keluar malam hari jika tidak ada kepentingan yang mendesak,” imbuhnya. Berdasarkan data yang diperoleh Radar Cirebon dari Polsek Susukan, ketiga remaja yang diamankan diduga terlibat dalam penganiayaan dan pengeroyokan tersebut yakni Ap (16), EN (17), dan MD (18). Ketiganya merupakan warga Kecamatan Susukan. Kesemuanya masih bersetatus pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ternama di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Kapolsek Susukan AKP Sumarjono mengatakan, mereka diamankan beberapa jam setelah kejadian. “Dari Hasil keterangan yang didapat bahwa pelaku tidak lain adalah warga sekitar Desa Kedondong, Kecamatan Susukan. Dari informasi itulah sehingga kami berhasil menangkap ketiga pelaku yang masih di bawah umur ini. “katanya, Selasa (10/11). Masih dikatakan Sumarjono, bahwa ketiga remaja tersebut masih dalam pemeriksaan, dan berstatus sebagai saksi. ”Jika nanti dalam pemeriksaan terbukti bersalah atau terlibat, maka ketiganya akan dikenakan pasal 170 tentang pengeroyokan yang ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” jelasnya. Sementara itu, ibu kandung Korban, Usaidah meminta kepada pihak kepolisian untuk memberikan hukuman berat kepada para pelaku yang telah menghilangkan nyawa anaknya. “Saya minta pelaku segera ditangkap dan diberikan hukuman yang seberat-beratnya. Nyawa harus dibayar dengan nyawa,” tegasnya. Sementara itu, Imron seorang mandor Desa Kedondong mengaku, bahwa lokasi kejadian tersebut terbilang rawan. Oleh karena itu, ia meminta kepada kepolisian untuk meningkatkan patroli siang dan malam. “Di tempat ini dijadikan para remaja berpesta miras, berjudi bahkan membegal pengendara yang lewat. Kami sebagai warga sudah sangat resah,” akunya. Diberitakan sebelumnya, Minggu malam (8/11), Agus yang berprofesi sebagai penjual balon di Jakarta ini dianiaya dan dikeroyok sekitar 50 orang diduga geng motor di depan SDN Kedongdong I atau sebelah timur jembatan desa. Karena luka yang cukup para, Senin dinihari (9/11), korban pun meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSUD Arjawinangun. (rdh/arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: