Pemdes Junjang: Kami Sudah Berusaha

Pemdes Junjang: Kami Sudah Berusaha

ARJAWINANGUN-Pemerintah Desa Junjang Kecamatan Arjawinangun mengklaim bila pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin dalam menangani persoalan Pasar Junjang. Pasca kebakaran pertengahan Oktober lalu, pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya untuk penetingan pedagang seperti koordinasi dengan polres hingga pembersihan puing-puing. “Jadi salah besar kalau kita dinilai tidak berusaha. Pasca kebakaran, kita langsung bergerak, bahkan meminta izin ke Polsek Arjawinangun dan Polres Sumber untuk menggunakan lahan kosong asrama polisi untuk tempat berjualan sementara,” ujar PJs Kuwu Junjang, H Agustiana, Rani (18/11). Puing-puing pun segera dibersihkan dengan tujukan agar kondisi pasar lebih baik. Mengingat puing-puing itu akan membahayakn bila pedagang memaksa membuka kios dalam pasar yang terbakar. Kenapa tidak membangun pasar dari uang sewa? Agustiana menjelaskan saat ini uang sewa yang terkumpul hanya Rp150 juta. Sementara untuk hasil retribusi seluruhnya dikelola kepala pasar. Terpisah, Kepala Pasar Junjang, Raden Kholil Abdullah menjelaskan, dana retribusi pedagang yang masuk dipergunakan pelayanan apsar dan juga penggajian staf. Dikatakannya biaya pelayanan dan pengelolaan cukup besar, salah satunya untuk pengangkutan sampah. Dalam satu bulan, biaya sampah bisa mencapai Rp25 juta. Sementara untuk uang sewa yang terkumpul, itupun belum berasal dari seluruh pedagang. “Jumlah itu (Rp 150 juta, red) baru setengahnya saja. Sisanya susah bayar,” katanya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: