Ber-KTP Indramayu, Keluarga Tolak Otopsi
CIREBON- Identitas mayat pria yang ditemukan di tengah sungai kering di Blok Dusun RT 19 RW 05 Kapetakan, Kabupaten Cirebon, akhirnya terungkap. Korban adalah Rosadi (70) warga RT 14 RW 04 Purwajaya, Kecamatan Krangkeng, Indramayu. Jenazah Rosadi yang sebelumnya di kamar mayat RSUD Gunung Jati, sudah dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan. Salah satu staf kamar mayat RSUD Gunung Jati, Pardi, mengakui jasad Rosadi sudah diambil pihak keluarga. “Sudah diambil sama keluarga, identitasnya warga Indramayu,” ujarnya. Sementara Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kapolsek Kapetakan AKP H Sayidi SH mengatakan keluarga menolak dilakukan otopsi. Alasannya, korban memang menderita sakit dan sering meninggalkan rumah. “Permintaan dari keluarga tidak diotopsi. Sebelum ditemukan meninggal dunia, koran memang sakit-sakitan dan sering meninggalkan rumah,” ujar kapolsek. Seperti diberitakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di tengah-tengah sungai kering di RT 19 RW 05 Blok Dusun, Desa Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Rabu (18/11). Saat itu korban mengenakan kaus biru dengan celana kolor pendek dengan warna yang sama. Nampak bercak-bercak darah di beberapa bagian tubuh korban. Diduga korban sudah meninggal dunia lebih dari dua hari. Itu terlihat dari kondisi mayat yang sudah kaku dan mengeluarkan bau busuk. Warga setempat, Slamet (35), mengatakan lokasi ditemukannya korban tergolong tempat yang jarang dilalui penduduk. “Setelah dilanda kekeringan dan kemarau panjang, dearah tersebut sudah jarang dilalui warga sekitar. Sungai ini kan diapit areal persawahan. Lokasinya juga cukup jauh dengan jalan raya, nyaris gak ada yang lewat,” ujarnya. Sebenarnya, kata Slamet, pada Senin (16/11) sekitar pukul 10.00 WIB dia sempat melihat korban di tempat tersebut dalam kondisi tertidur di tengah sungai. Saat itu Slamet mengira korban adalah gelandangan yang sengaja dibuang keluarganya. “Ketemu saya Senin, saya kira gelandangan, mungkin lagi kecapean jadi tidur-tiduran di situ. Jadi saya biarin saja. Eh gak tahunya sekarang jadi mayat,” kata Slamet. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: