Truk Israel Hantam Bus Sekolah Palestina, 10 Tewas
JERUSALEM - Kecelakaan tragis menimpa sebuah bus sekolah yang mengangkut murid-murid Palestina di Tepi Barat kemarin pagi (16/2). Sebuah truk yang dikemudikan pria Israel keturunan Arab tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak bus sekolah yang ditumpangi anak-anak berusia sekitar 5-6 tahun. Bus pun terbalik dan kemudian terbakar. Selain merenggut sekitar 10 nyawa, insiden tersebut juga mengakibatkan 54 orang lainnya terluka. Sopir truk hanya mengalami luka-luka. Seluruh korban langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kota Ramallah, Tepi Barat. Menurut Juru Bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld, jumlah korban tewas mencapai delapan orang. ”Anak-anak yang menjadi korban kecelakaan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat di wilayah Israel dan Palestina,” terangnya. Namun, polisi Palestina mengungkapkan bahwa korban tewas berjumlah 10 orang. Malah ada kemungkinan korban jiwa bertambah karena beberapa orang di antaranya dalam kondisi kritis. ”Sebagian korban terluka dilarikan ke rumah sakit di Ramallah, sebagian lainnya ke Mount Scoups,” ujar Juru Bicara Polisi Palestina Luba Samri kepada Agence France-Presse. Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa tabrakan kedua kendaraan berlangsung secara berhadap-hadapan. Ketika itu, dua kendaraan tersebut melaju dari arah berlawanan. Bus membawa para siswa sebuah taman kanak-kanak (TK) dari Desa Anata, timur Jerusalem, menuju Kota Ramallah, Tepi Barat. Mereka hendak melakukan kunjungan lapangan dari kem pengungsian Shufat menuju ke sebuah taman di Ramallah, sekitar 10 kilometer utara Jerusalem. Tidak ada yang aneh dalam kecelakaan tersebut. Sopir truk yang merupakan warga Israel keturunan Arab diduga kehilangan kendali kemudi akibat jalan licin setelah hujan deras mengguyur malam harinya. Truk tersebut berpelat nomor Israel. Jalan tempat lokasi kecelakaan itu memang rawan. Tim penyelamat dari Israel dan Palestina bekerja sama untuk mengevakuasi para korban kecelakaan. Sedangkan Bangkai bus terguling tepat di sisi gunung batu. Salah seorang anggota tim penyelamat menggambarkan situasi di lokasi kecelakaan mengerikan. ”Ini benar-benar kecelakaan serius. Tempat kejadian seperti medan perang,” ujar seorang petugas paramedis kepada Harian Haaretz. Dr Ahmad Bitawi, direktur Ramallah Hospital di Tepi Barat, menyatakan bahwa lima bocah dan seorang guru tewas setelah dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, 54 orang korban luka juga ditawat di rumah sakit yang sama. Beberapa korban selamat dirawat di Hadassah University Hospital, Jerusalem. ”Kecelakaan itu mengerikan, tidak bisa dipercaya, dan juga sangat bodoh. Insiden tersebut mengguncang perasaan orang di seluruh dunia karena korbannya masih balita,” ujar Adham Al-Hindin, paman dari dua bocah korban luka, kepada Reuters. Pihak berwenang Israel dan Palestina tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Sopir truk yang kini tengah dirawat bakal diperiksa begitu kondisinya membaik. Kecelakaan itu memicu keprihatinan. Presiden Palestina Mahmoud Abbas langsung mengumumkan hari berkabung selama tiga hari dan meminta warga Palestina mengibarkan bendera setengah tiang. Dalam pernyataan yang disiarkan lewat televisi, Abbas melukiskan kecelakaan itu sebagai bencana nasional. ”Tidak hanya menjadi korban jiwa, banyak bocah yang terluka. Saat ini mereka mendapat perawatan di berbagai rumah sakit,” katanya kemarin. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang melakukan lawatan ke Siprus, juga menyatakan kesedihan dan duka cita terkait dengan terjadinya kecelakaan tersebut. (AP/AFP/RTR/cak/dwi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: