Mayangsari Kangen Nyanyi tapi Sadar Diri

Mayangsari Kangen Nyanyi tapi Sadar Diri

\"\"Setelah menjadi istri Bambang Trihatmodjo terkuak, Mayangsari seolah menjaga jarak dengan media. Namun, kemarin (20/2) di Luna Negra, Plaza Bapindo, Jakarta Pusat, Mayang berbagi banyak hal tentang keluarga, anak, dan kerinduannya di dunia hiburan. Perempuan kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, tersebut mengatakan rindu untuk aktif lagi di dunia hiburan. Cuma, Mayang menyadari sekarang kondisinya sudah berbeda, karena saat ini persaingan di entertainment sangat ketat. ”Saya sadar diri, ya. Regenerasi saja. Apalagi, yang keluar sekarang lebih cantik dan lebih bagus, ya,” urai ibu dari Khirani Siti Hartina Trihatmodjo itu. Dalam hidup dirinya harus berani memutuskan mana yang diambil sebagai pilihan. Saat masih sendiri, Mayang memilih ingin berkeluarga lalu punya anak, kemudian karir tetap digeluti. Tapi, harus ada yang dikalahkan dengan memilih salahsatunya, antara keluarga atau karir. ”Nggak perlu serakah lah. Yang wajar-wajar saja menjalaninya,” terang perempuan yang berbisnis restoran. Meski begitu, bukan berarti dia puas dengan yang sudah didapat selama ini. Suaminya sebetulnya tidak melarang kalau dia ingin menyanyi lagi. Tapi, balik lagi, dia sadar diri. Yang terpenting, bakat menyanyi Mayang menurun ke anak, Khirani yang dinilai suaranya bagus. Mayang melihat bakat itu sejak si anak kecil. Sekarang usianya sudah enam tahun. Kalau Khirani menyanyi, suaranya tidak pernah sumbang. Akan tetapi, tak lantas Mayang dan suami mengarahkan putrinya menjadi penyanyi. ”Saya lebih menekankan pendidikan saja, deh. Masalah nanti dia mau jadi apa, saya nggak mau muluk-muluk. Sebagai ibu, saya berusaha mendidik, menyekolahkan yang benar, memiliki norma yang bagus, taat beragama, dan sopan santun. Soal hobi, saya akan serahkan saja ke anak saya,” katanya. Pelantun Tiada Lagi itu menceritakan cara dirinya berkomunikasi dengan si anak. Putrinya tersebut sekarang mulai kritis bertanya. Terkadang Mayang pun merasa susah menjawab. ”Susah kalau ada pertanyaan yang kritis. Sebab, kami jawabnya juga harus dengan bahasa anak. Untung, kami membiasakan anak berkomunikasi sama orang tua sejak kecil. Jadi, kalau dia dewasa, akan mudah mengarahkannya,” jelasnya.(jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: