Kapolda Jenguk John Kei

Kapolda Jenguk John Kei

Dianggap sebagai Perlakuan Istimewa JAKARTA - Pengungkapan kasus pembunuhan yang melibatkan John Kei menjadi prioritas kasus utama di jajaran Polda Metro Jaya. Tak tanggung-tanggung, Kapolda Metro Jaya Irjen Untung Suharsono Radjab datang ke RS Polri menjenguk John Kei. Ini adalah aksi kedua Kapolda setelah Senin (20/02) lalu menginterogasi sendiri artis Alba Fuad. Kapolda datang sekitar pukul 11.45 di ruang perawatan tahanan RS Polri. Jenderal asal Gayungan, Surabaya itu dikawal ketat oleh belasan anggota Brimob. Untung sendiri datang dengan baret Brimob warna biru. Pertemuan di dalam ruang Tembesu itu berlangsung tertutup selama sekitar 20 menit. “Saya hanya cek rutin tahanan, biasa saja,” kata Untung pada wartawan yang menunggu di pintu keluar. Menurut Kapolda, John Kei belum akan dipindahkan karena masih dalam perawatan medis. “Nanti akan diperiksa kalau sudah keluar dari sini,” ujar Untung. Dia menambahkan, penembakan yang dilakukan terhadap kaki kanan tokoh asal Pulau Kei, Maluku Tenggara, itu sudah prosedural. “Jadi begini, kalau ada indikasi mau melarikan diri atau melawan ya dilumpuhkan, itu protap,” katanya. Langkah Kapolda yang berakrab ria dengan John Kei ini langsung mendapat kritik berbagai kalangan. Pengajar program doktor ilmu kepolisian Universitas Indonesia Dr Bambang Widodo Umar menilai kedatangan Kapolda sesuatu yang aneh dan janggal. “Tidak ada dasarnya dalam strategi penyidikan, seorang Kapolda menemui tersangka kasus pembunuhan,” kata Bambang kemarin. Mantan reserse yang pernah menggagalkan upaya pembajakan pesawat (1972) ini menilai langkah Untung bisa dianggap intervensi. “Penyidiknya bisa ragu-ragu, ada apa kok Kapolda bicara dengan tersangka,” katanya. Masyarakat umum juga akan menilai janggal karena seolah-olah John Kei sedemikian kuat sehingga Kapolda harus datang menjenguk. “Kecuali kalau yang didatangi itu korban. Ini kan tersangka,” kata purnawirawan Kombes ini. Saat ditanya secara terpisah arti kunjungan Kapolda, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto membantah ada intervensi atau maksud lain. “Hanya kunjungan biasa, di dalam juga tak membicarakan kasus,” katanya. Mantan Kapolres Klaten ini meminta masyarakat tak perlu menilai berlebihan tindakan Kapolda. “Justru, kehadiran Bapak (Kapolda) memberikan semangat untuk penyidik untuk menuntaskan kasus secara akurat dan profesional,” kata Rikwanto. Kemarin, penyidik Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro jaya memeriksa Alba Fuad sebagai saksi dalam kaitan penangkapan John Kei di hotel C’One Pulomas. Alba diperiksa karena dia adalah satu-satunya saksi nonpolisi dalam penangkapan itu. “Dia sebagai saksi penangkapan bukan dalam kaitan pembunuhan Ayung,” kata Rikwanto. Alba ditanya kronologis sebelum penangkapan John Kei. Termasuk, darimana mereka bertemu, sejak jam berapa dan mengapa ada di dalam kamar bersama-sama. “Masih belum tuntas keterangannya,” kata Rikwanto. Saat diperiksa di Direktorat Narkoba, Alba mengaku membeli sabu terlebih dulu di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat. Alba juga mengaku tak kenal penjual serbuk haram itu. “Orangnya masih dicari penyidik di lapangan,” katanya. Dalam operasi gabungan Minggu (19/02) kemarin, sejumlah orang ditangkap dan diduga sebagai pengedar. “Nanti akan dicocokkan apakah ada dari mereka yang menjual ke Alba, juga Afriyani (kasus Xenia maut, red),” katanya. Pengacara John Kei, Taufik Chandra meminta Komnas HAM dan Lembaga Perlindungan Saksi Korban memberikan perlindungan khusus pada Alba Fuad. “Dia adalah saksi kunci yang paling mengetahui peristiwa penangkapan. Dia yang melihat Bung John menyerah tapi tetap ditembak,” katanya. Taufik khawatir kesaksian Alba soal penangkapan John akan berbeda setelah diinterogasi oleh polisi. “Harus dipastikan tidak ada intervensi dan tekanan dalam memberikan kesaksian,” katanya. Hingga kini, menurut Taufik, hasil laboratorium untuk kasus narkoba John Kei belum keluar. “Kami pertanyakan akurasi pernyataan kepolisian yang menyatakan bung John memakai narkoba,” katanya. Sebelumnya Kadivhumas Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution mengonfirmasi jika hasil urine John positif narkoba. Taufik juga memprotes pernyataan Polda yang mengaitkan John Kei dengan sejumlah kasus kekerasan. “Harus dicek ulang itu, banyak yang mengaku-ngaku atau mencatut nama Kei, padahal bukan,” katanya. (rdl/zul/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: