Keluarga Moerdiono Serang Balik Machica
Sebut Putusan MK Tidak Memengaruhi Apa Pun JAKARTA - Jalan panjang tampaknya masih harus ditempuh pedangdut senior Machica Mochtar agar M Iqbal Ramadhan, anaknya bisa diakui keluarga almarhum Moerdiono. Meski keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) berpihak kepadanya, keluarga Moerdiono tidak akan menyerah begitu saja. Mereka bersikukuh Iqbal tidak mewarisi darah almarhum. Kemarin, OC Kaligis yang menjadi kuasa hukum keluarga Moerdiono menegaskan hal itu. Bagi mereka, Machica tidak lebih dari seorang pembohong dan mengusahakan sesuatu yang sia-sia. Dia juga menegaskan kalau pihak keluarga siap beradu bukti agar Machica tetap menjauhi keluarga Moerdiono. Salah satu bukti yang ditunjukkan pengacara kondang itu kepada wartawan adalah surat keterangan lahir M Iqbal Ramadhan. Surat yang dikeluarkan oleh RS Bunda Jakarta Pusat itu menuliskan nama ayah dari M Iqbal adalah Agus Ibrahim. “Kenapa pada 1996 mengatakan Agus Ibrahim, bukan Moerdiono?” tanya dia. Memang, dalam surat keterangan yang dikeluarkan tanggal 8 Februari 1996 itu disebutkan Iqbal adalah anak dari ibu Aisyah Mochtar dan ayah Agus Ibrahim. OC Kaligis tidak melihat kalau Agus hanyalah penolong yang merelakan namanya ditulis di surat lahir itu. Buktinya, lanjut mantan pengacara Nazaruddin itu, hingga sekarang Machica tidak melakukan perubahan data surat kelahiran. Nah, dia menyebut kalau pelantun Ilalang itu sudah salah sejak awal. Makanya, saat dia mengajukan isbath nikah di Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa Tangerang 2008 lalu, ditolak. “Kalau tanya siapa Agus Ibrahim, tanya saja ke Machica. Alamatnya di Jalan Perkutut,” imbuhnya. Pihak keluarga merasa di atas angin karena keputusan PA Tigaraksa disebut OC Kaligis tidak berlaku surut. Artinya, meski ada keputusan MK, tidak bisa mengubah keadaan apa pun. Apalagi Moerdiono yang menjadi lawan Machica di pengadilan sudah meninggal. Sehingga pengadilan tidak bisa lagi menggelar perkara karena gugatan hanya untuk yang masih hidup. Menurut ayah artis Velove Vexia itu, kalau Machica ingin melakukan peninjauan kembali atas keputusan PA, harusnya sebelum Moerdiono meninggal. Itulah mengapa dia menyebut kalau Machica mengusahakan sesuatu yang sia-sia. Mau menyampaikan bukti, saksi, atau tes DNA sekalipun tidak mungkin bisa dilakukan lagi. Kalaupun Machica tetap nekat, OC Kaligis menegaskan pihak keluarga siap meladeni. Bukankah keputusan MK bersifat mengikat? Dia menampiknya. Alasannya, keputusan PA Tigaraksa tidak berlaku surut. Keputusan MK menurutnya hanya mengikat bagi mereka yang mau selingkuh saja, tidak untuk kliennya yang sudah menang di PA. “Keputusan MK bagus untuk memperingatkan laki-laki untuk tidak selingkuh,” tuturnya. Pengacara yang akrab disapa OCK itu malah menyebut MK juga terkecoh dengan Machica Mochtar. Penyanyi dangdut itu dinilai pandai mengecoh karena menambahkan nama Moerdiono di belakang kasusnya supaya eye cathing. Padahal, tidak ada bukti yang menegaskan jika Iqbal adalah keturunan Moerdiono. Meski demikian, pihaknya tidak akan gegabah untuk melakukan “serangan” balasan. Keluarga almarhum memilih untuk menunggu reaksi selanjutnya dari Machica Mochtar dan tim kuasa hukumnya. Kalau bereaksi dan dianggap merugikan, keluarga baru melawan. “Konferensi pers ini masih untuk menjawab keputusan MK saja,” ucapnya. Sementara itu, Machica Mochtar tidak terlalu menghiraukan ocehan OC Kaligis. Dia menegaskan bakal terus maju untuk memperjuangkan hak anaknya agar mendapat pengakuan. Dia tak gentar untuk terus menempuh jalur hukum. “Kalau mau menjegal saya, saya persilakan!,” tegasnya kepada Jawa Pos. Machica juga mengaku tetap berjiwa besar menerima segala tuduhan yang disampaikan oleh pihak keluarga. Tidak ada beda dengan apa yang mereka rasakan selama ini. Karena yang dihadapi sekarang adalah masalah hukum, dia lebih memilih untuk melihat hasilnya pada proses hukum yang berjalan nanti. Ketika disinggung siapa Agus Ibrahim, Machica dengan cepat menyebut nama itu adalah Om-nya. Agus adalah adik dari bapak Machica yang bernama Mochtar Ibrahim. Dia meletakkan nama Agus Ibrahim juga bukan tanpa alasan. Bahkan, itu dilakukan untuk menjaga nama baik Moerdiono yang saat itu masih menjadi sekretaris Negara. “Kalau surat lahirnya menggunakan nama Moerdiono, bisa gempar republik ini. Tahu sendiri bagaimana keadaan saat orde baru,” terangnya. Kalau nama Moerdiono tidak diamankan, bisa jadi karirnya bakal langsung habis karena ketahuan mempunyai istri lain. Machica sendiri tidak menyangka kalau langkah itu justru jadi bumerang. Sebagai seorang ibu, dia sangat sakit hati mendengar ucapan OC Kaligis yang dianggapnya tidak mendasar. Memang benar pernikahannya tidak sah secara hukum negara. Namun, secara syariat Islam, Machica menggaransi jika semua dilakukan dengan benar. Buktinya, PA Tigaraksa mengakui ada pernikahan itu. Kalaupun PA menolak isbath, dinilai wajar karena memang tidak memenuhi syarat terjadinya pernikahan. Yakni, Moerdiono masih memiliki istri sah dan tidak mendapat rekomendasi untuk menikah lagi. “Anak saya lahir secara sah karena ada pernikahan siri. Sebagai ibu, saya tidak ingin mengaburkan asal-usul anak saya,” tegasnya kembali. (dim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: