Melawan Tembok Upton Park

Melawan Tembok Upton Park

\"Premier_League001\"LONDON - Datang ke London seperti melawan rasa takut bagi Manchester City. Sebab, ibukota Inggris itu kerap memberikan kekalahan bagi klub yang berjuluk The Citizens itu. Di Premier League musim ini saja, City sudah dua kali terkapar di London. Pertama, City hancur di White Hart Lane setelah ditekuk tuan rumah Tottenham Hotspur 1-4 (26/9). Lalu, pada 22 Desember lalu, ganti Arsenal yang mampu memanfaatkan tuah Emirates-nya dengan mengalahkan City 1-2. Dan, dini hari nanti Yaya Toure dkk harus melawan traumanya akan klub ibukota dengan menantang West Ham United di Upton Park. ’’Menang di Upton Park itu penting bagi kami. Karena kami sekarang sedang berada di pacuan menuju juara,’’ ujar bek tengah City, Nicholas Otamendi dalam situs resmi klub. City memang harus memanfaatkan pekan ke-23 ini untuk merangkak ke puncak. Pasalnya, pada pekan yang sama Arsenal sebagai rival terkuat di dalam perburuan puncak sedang menjalani laga berat. Besok (24/1), Arsenal menjamu Chelsea dalam laga derby London. Penantian enam pekan menuju puncak itu bisa terpenuhi andaikan The Gunners -julukan Arsenal- tertahan. Sementara Leicester City belum dapat mengakhiri catatan sulit menangnya saat menjamu Stoke City sejak sepuluh tahun silam. Tiga poin bakal melanggengkan jalan City. ’’Walaupun kami tahu ini tidak akan mudah. Karena West Ham klub yang bagus, dengan pemain yang bagus pula. Banyak hal dari mereka sedang dalam momen terbaik,’’ ungkap bek berkebangsaan Argentina itu. Pada pertemuan pertama di Etihad lalu (19/9), City tumbang dengan skor tipis 1-2. Bukan hanya kekuatan teknis yang menunggu City. Demikian juga dengan lawan non teknis. West Ham menanti City dengan rekor sebagai salah satu klub yang belum pernah kalah di kandang. Rekor The Hammers -julukan West Ham- hanya kalah dari Arsenal. West Ham belum kalah dalam delapan laga kandangnya sejak 15 September silam. Hanya kalah satu laga dari rekor tidak terkalahkannya Emirates dalam Premier League. Rekornya, empat kali menang dan empat kali imbang. Jika City tidak waspada dengan kekuatan West Ham, bukan tidak mungkin City mengikuti jejak Chelsea (24/10) dan Liverpool (2/1) yang pulang dengan kekalahan di Upton Park. Satu pelajaran yang dipetik Otamendi dari kekalahan di Etihad. West Ham punya kelebihan dalam mempertahankan keunggulan. Selain itu, Mark Noble dkk juga selalu mencetak gol terlebih dahulu sebelum menuntaskan laga dengan kemenangan. Dari sembilan kali kemenangannya, tujuh laga di antaranya diawali setelah West Ham mencetak gol lebih dulu. Inilah ujian kekuatan mental City sebagai salah satu klub kandidat kuat peraih trofi Premier League musim ini. Dilansir dari Reuters, pelatih Manuel Pellegrini menyadari kesulitan ada di depannya. ’’Tetapi, saya tidak tahu apakah mereka klub kejutan. Di Premier League, semua klub bisa saja menjadi kejutan karena mereka punya pemain yang bagus-bagus,’’ sebut Pellegrini. Untuk menghindari kejutan West Ham, Pellegrini punya modal bagus dari komposisi pemainnya. Comeback-nya David Silva dan meledaknya lagi Sergio Aguero menambah konfidensi Pellegrini. Satu-satunya kewaspadaan Pellegrini ada di defense-nya. Terutama di sisi kanan. Sekalipun dua laga terakhir selalu cleansheet, kemungkinan absennya Aleksandar Kolarov di sisi kiri bisa jadi celah bagi West Ham. Whoscored menyebut, kekuatan serangan West Ham bukan dari sisi kiri di mana ada Noble dan Dmitri Payet. Melainkan dari sisi kanannya. Kolaborasi Michail Antonio dan Alex Song mendominasi arus serangan West Ham 37 persen. ’’Dengan pemain siapa pun kami tetap konfiden. Kami sudah membuktikannya masih mampu survive tanpa (Vincent) Kompany,’’ klaimnya, dikutip dari Associated Press. Bukan hanya Gael Clichy yang mesti waspada. Pun demikian dengan Bacary Sagna yang menjaga pertahanan dari sayap kiri West Ham. Adanya Payet diprediksi bisa melancarkan arus-arus bola ke Enner Valencia yang jadi ujung tombak. Payet menjalani laga pertamanya setelah hampir 80 hari tersingkir dari line up West Ham. Payet mengalami cedera engkel sejak November silam. Hingga kini, Payet tetap menjadi pemain dengan status serba yang terbanyak di West Ham. Enam gol menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak West Ham. Pun demikian dengan empat assists-nya yang belum bisa disaingi penggawa West Ham lainnya. ’’Saya rasa kondisi kami lebih baik saat ini, itulah yang membuat kami konfiden bisa mengalahkan City,’’ koar pelatih Slaven Bilic, seperti dikutip dari Four Four Two. Bilic membidik dua kali kemenangan atau double KO atas City. Itu sekaligus melanjutkan tren double KO-nya atas klub-klub elit Premier League. Sebelumnya West Ham sudah mencatatkan double KO melawan Liverpool. Selain rekor double KO, tambahan tiga angka juga mendekatkan West Ham ke zona Eropa. Koleksi 35 poinnya hanya terpaut dua angka dengan Manchester United yang bertengger di posisi kelima. ’’Jalan masih panjang, yang perlu kami lakukan hanya menjaga agar tidak banyak poin terbuang. Terutama di kandang sendiri,’’ tegasnya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: