Jalan Rusak Ditanami Pisang

Jalan Rusak Ditanami Pisang

 Warga Luwung dan Mundumesigit Protes Bina Marga MUNDU -  Warga Desa Luwung dan Mundumesigit, Kecamatan menanam pohon pisang dan menaburkan ikan lele di jalan yang rusak, kemarin (21/2). Penanaman pohon tersebut dilakukan oleh warga karena terganggu dengan kondisi jalan yang rusak parah. Ditambah satu gorong-gorong air yang berada dibawah jalan amblas, sehingga jalan tersebut tampak tak seperti jalan kabupaten. Kuwu Desa Mundumesigit, Raden Udin mengatakan tanam pohon pisang di jalan merupakan simbol protes warga kepada Pemda khususnya Dinas Bina Marga yang tak pernah menyentuh peningkatan jalan di wilayah Kecamatan Mundu, khususnya jalan yang melintas Desa Luwung hingga Setupatok. “Pikir mereka, daripada demo, lebih baik tanam pohon pisang,” katanya kepada Radar. Dijelaskan, kerusakan jalan di kawasan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sering terjadinya banjir di kawasan tersebut. Banjir meninggalkan genangan air di jalan yang cekung, karena terkena gesekan dengan kendaraan, lama kelamaan aspal terkelupas. “Aspal yang mengelupas awalnya kecil kemudian bertambah besar dan hilang, yang ada hanya batu kerikil saja,” jelasnya. Sebelumnya, warga juga pernah mengurug jalan yang rusak tersebut dengan pasir dan batu. Tapi, karena sering diguyur hujan pasir dan batu pun hilang terbawa arus air. “Ya memang harus diperbaiki total,” ungkap Kuwu Udin. Masih di kawasan Kecamatan Mundu, warga Desa Setupatok melakukan hal yang sama, yakni menanam beberapa pohon pisang di jalan yang rusak. Warga protes, karena, para pejabat di Pemda tak pernah melihat atau menengok sedikit pun kondisi jalan yang rusak itu. “Karena jalan tersebut dicangkulnya mudah, sehingga warga memilih menanam pohon pisang di jalan. Kalau jalannya, keras dan beraspal pasti tak mudah di cangkul,” cetus Kuwu Setupatok, Moh Yusuf SAg saat dihubungi Radar via ponselnya. Tak hanya menanam pohon, lanjut dia warga pun menaburkan ikan lele dikubangan jalan rusak. “Lele saja bisa hidup, berarti jalan itu cocok untuk budidaya ikan lele, ketimbang digunakan untuk infrastruktur transportasi massa,” ungkapnya. Sementara, Tamir aktivis LSM Pandawa mengatakan Dinas Bina Marga tutup mata melihat kondisi jalan raya dari Desa Luwung sampai Desa Setupatok yang rusak parah bertahun-tahun. Bahkan, sekarang ditengah tengah jalan sudah ditanami pohon pisang tepatnya diperbatasan antara Desa Luwung dengan Desa Mundumesigit. “Artinya masyarakat sudah menjerit tetapi tidak ada tindaklanjut,” paparnya. Ia juga mempertanyakan peran serta anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang seolah-olah tutup mata. Jika tidak percaya, lanjutnya anggota dewan dan pejabat di Bina Marga bisa mencoba menggunakan jalan tersebut. “Biar mereka merasakan, apa yang setiap hari ratuasan orang rasakan ketika melewati jalan itu,” ucapnya. Ia pun meminta agar pihak eksekutif dan legislatif bersama-sama mencari solusi agar jalan tersebut kembali dalam kondisi baik dan layak pakai. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: